KNews.id – Jakarta – Bank Dunia alias World Bank ikut buka suara terkait kebijakan efisiensi anggaran yang dijalankan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Senior Economist World Bank, Indira Maulani Hapsari mengatakan bahwa pihaknya belum melakukan analisis mengenai dampak kebijakan efisiensi anggaran tersebut, mengingat pembahasan tersebut masih terus dilakukan bersama pemerintah.Hanya saja, ia menekankan pada alokasi efisiensi anggaran yang akan digunakan untuk membiayai program prioritas.
“Kaya tadi kita bicara Makan Bergizi Gratis (MBG). Kita mau punya banyak dana gitu, tapi dari sisi delivery–nya sendiri, apa masyarakat atau pihak-pihak terkait ini sudah ada capacity-nya. Makanya kita harus fokus ke sisi supply,” ujar Indira dalam acara Bloomberg Technoz Economic Outlook 2025, Kamis (20/2).
Jika peningkatan demand tidak diikuti dengan kesiapan supply, maka ada risiko ekonomi mengalami overheating yang berujung pada inflasi tinggi.
Oleh karena itu, menurutnya, kebijakan ekonomi tidak hanya harus difokuskan pada pertumbuhan aktual (actual growth) tetapi juga pada peningkatan pertumbuhan potensial (potential growth) agar ekonomi tetap berkelanjutan.
“Kita harus lebih fokus ke arah peningkatan potential growth, gak cuman actual growth,” pungkasnya.