KNews.id – Jakarta, Kanker kolorektal kini tak lagi hanya menyerang kelompok usia lanjut. Tren terbaru menunjukkan peningkatan signifikan kasus kanker ini pada usia produktif, yakni 20 hingga 40 tahun.
Para ahli menduga, pola hidup tidak sehat menjadi salah satu pemicu utama. Pergeseran usia penderita ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan medis karena sebagian besar kasus pada usia muda baru terdeteksi saat sudah memasuki stadium lanjut. Padahal, jika ditemukan lebih dini, peluang kesembuhan kanker kolorektal cukup tinggi.
“Kanker kolorektal sekarang semakin sering ditemukan pada usia muda. Gaya hidup modern dengan pola makan buruk dan kurang aktivitas fisik punya peran besar dalam tren ini,” kata Rebecca Siegel, Direktur Ilmiah Senior Riset Surveilans dari American Cancer Society, dikutip dari Time Magazine.
Gaya hidup tak sehat jadi pemicu kanker kolorektal
Beberapa faktor yang diyakini berkontribusi terhadap peningkatan kasus kanker kolorektal pada usia muda adalah konsumsi makanan olahan dan tinggi lemak, kurangnya asupan serat, kebiasaan duduk terlalu lama, serta jarangnya aktivitas fisik.
Dalam laporan yang dikutip dari Healthline, Dr. Christine Parseghian dari MD Anderson Cancer Center menyebut bahwa aktivitas fisik yang teratur dapat menurunkan risiko kanker kolorektal hingga 30 persen. Sementara itu, kebiasaan merokok, konsumsi alkohol, dan kelebihan berat badan juga menjadi faktor risiko yang perlu diwaspadai.
“Pola hidup yang selama ini dianggap normal—seperti makan cepat saji, duduk lama, atau kurang tidur—secara perlahan meningkatkan risiko penyakit serius seperti kanker kolorektal,” ujarnya.
Banyak gejala diabaikan, diagnosis sering terlambat
Kanker kolorektal seringkali berkembang tanpa gejala yang khas pada tahap awal. Beberapa tanda awal yang perlu diwaspadai antara lain nyeri perut, perubahan kebiasaan buang air besar, perdarahan dari rektum, dan penurunan berat badan tanpa sebab jelas.
“Perdarahan tanpa rasa sakit bisa muncul lebih dari setahun sebelum diagnosis ditegakkan. Sayangnya, banyak pasien muda menunda pemeriksaan hingga kondisi memburuk,” jelas Parseghian. Tren meningkatnya kasus kanker kolorektal di usia produktif menjadi peringatan penting bahwa penyakit ini tak lagi terbatas pada kelompok lanjut usia.
Gaya hidup sehat seperti menjaga pola makan, rutin berolahraga, dan menghindari rokok serta alkohol menjadi langkah pencegahan yang efektif. Deteksi dini melalui skrining seperti kolonoskopi juga sangat disarankan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga atau mengalami gejala yang mencurigakan.
Semakin cepat kanker ditemukan, semakin besar kemungkinan pasien untuk sembuh sepenuhnya.