spot_img

Wapres Ungkap Tiga Tantangan Memajukan Ekonomi dan Keuangan Syariah Indonesia

KNews.id- Pemerintah terus mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di dalam negeri. Langkah ini merupakan cita-cita untuk menjadikan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia menjadi yang terbesar di dunai. Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan, ada tiga tantangan yang setidaknya dihadapi dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah agar berdaya saing global. Pertama adalah pengembangan halal value chain.

Dalam menjawab tantangan ini, pemerintah melakukan beberapa langkah, seperti yang pertama adalah berupa pembentukan kawasan industri halal (KIH), penguatan industri dan UMKM berbasis syariah atau halal melalui UU Cipta Kerja, pendirian Bank Syariah Indonesia (BSI). Selain itu, pemerintah juga melakukan perluasan partisipasi masyarakat secara aktif dalam pengembangan ekonomi syariah.

- Advertisement -

“Untuk melahirkan industri halal yang efisien, perlu dikembangkan ekosistem halal yang terintegrasi dalam kegiatan ekonomi, mulai dari input, proses produksi, distribusi, pemasaran, hingga konsumen. Untuk mendukung ini, pemerintah saat ini terus berupaya memperbanyak pembentukan KIH,” ujarnya dalam acara Webinar Forum Nasional Keuangan Syariah, Jumat (12/3).

Kemudian tantangan yang kedua adalah digitalisasi. Sebab menurut Wapres, ekonomi saat ini semakin mengarah kepada arah digitalisasi di tambah dengan adanya pandemi covid-19 yang semakin mempercepat perubahan tersebut.

- Advertisement -

Dalam hal ini, pemerintah terus menyediakan dukungan tidak hanya dari sisi regulasi, tetapi juga dari sisi pengembangan infrastruktur untuk menguatkan platform ekonomi digital. Pemerintah telah mengembangkan program konektivitas digital, seperti Palapa Ring, penyediaan kapasitas satelit multifungsi pemerintah (SATRIA), dan pembangunan menara BTS (Base Transceiver Station). Selain itu, pemerintah juga tengah menyusun Strategi Nasional Ekonomi Digital.

“Penjualan barang dan jasa hingga aktivitas keuangan, saat ini semakin banyak yang menggunakan platform digital. Oleh karena itu, pengembangan digitalisasi menjadi keharusan dan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah tidak boleh tertinggal dari kemajuan teknologi digital ini,” jelasnya.

Kemudian yang ketiga adalah sumber daya manusia (SDM). Menurut Wapres, untuk membutuhkan SDM ini dipaparkan mengenak  pentingnya peran kampus dalam melahirkan SDM andal di bidang ekonomi dan keuangan syariah, mengingat saat ini, Indonesia masih kekurangan SDM di bidang ekonomi dan keuangan syariah.

“Saat ini, pemenuhan kebutuhan SDM syariah dipenuhi dari SDM umum melalui berbagai pelatihan. Ke depan, seiring ekonomi dan keuangan syariah yang terus berkembang, maka menciptakan SDM yang benar-benar ahli di bidang ini merupakan suatu kebutuhan,” jelasnya. (Ade)

 

Sumber: IdxChannl

Berita Lainnya

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti
- Advertisement -spot_img

Terkini