KNews.id- Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo mengungkap harapannya terkait Kantor Cabang PT Bank Syariah Indonesia (BSI) di Dubai, Uni Emirat Arab.
Kartika menyebut, pembukaan kantor perwakilan tersebut diharapkan dapat menjadi daya tarik banyak pihak global untuk melakukan bisnis dengan Indonesia. Tidak hanya itu, Kartika juga berharap BSI Cabang Dubai menjadi daya ungkit pembangunan ekosistem perbankan syariah Indonesia ke depannya.
“Kita terlambat masuk ke market global untuk menarik dana-dana syariah global untuk membiayai proyek-proyek Indonesia,” kata Kartika, Kamis (19/5).
Diketahui, BSI telah meresmikan kantor perwakilan di pusat keuangan internasional Dubai. Langkah bank gabungan dari Bank Syariah Mandiri (BSM) dan BNI Syariah ini dilakukan menjadi pemain di kancah global, khususnya di sektor keuangan.
Lebih lanjut dia mengungkapkan bahwa struktur transaksi syariah sangat sesuai untuk membiayai proyek infrastruktur. Misalnya pembangunan jalan tol, pembangkit listrik, atau bandara. Hal ini karena struktur pembiayaan syariah adalah berbasis aset dan cashflow.
“Harapan kita dengan adanya representative office BSI di Dubai, teman-teman BSI mampu membawa funding internasional untuk membiayai proyek infrastruktur di Indonesia karena memang infrastruktur sangat sesuai dengan struktur syariah,” papar dia.
Sebelumnya secara terpisah Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan Dubai dipilih karena pasar keuangan globalnya yang sudah mapan dan memiliki potensi besar.
Dia menambahkan UEA berada di peringkat yang paling tinggi untuk melakukan bisnis keuangan syariah dan halal value chain, dengan kerangka hukum yang ditetapkan sesuai standar internasional.
“UAE adalah pusat keuangan Islam. Kita lihat saat ini kawasan Timur Tengah sangat strategis karena dalam beberapa perdagangan bilateral antara Indonesia memiliki volume yang sangat signifikan, antara lain letter of credit, trade finance, dengan negara kawasan Gulf Cooperation Council (GCC),” ujar Heri.
Sebagai informasi, Kantor perwakilan BSI berada di Dubai International Financial Centre (DIFC) yang menjadi hub financial dan pusat sukuk global di jantung Dubai. Surat Pendirian dari DIFC didapat 4 November 2021. Persetujuan akhir Otoritas Jasa Keuangan Global
(DFSA) 28 Januari 2022. (AHM/cnn)
 di Dubai){kind=link}