KNews.id – Jakarta – Di media sosial terdapat video yang mengeklaim mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengumumkan adanya bantuan sosial (bansos) pemerintah.
Menurut unggahan, bansos itu diklaim berasal dari perampasan aset koruptor senilai Rp 10 miliar.
Namun, setelah ditelusuri video itu merupakan hasil manipulasi. Konten itu hoaks dan perlu diluruskan informasinya.
Narasi yang beredar
Dalam video, Mahfud mengatakan, setiap orang akan menerima Rp 100 juta.
Warganet yang ingin mendapat bansos diminta untuk mendaftar dengan menghubungi sebuah nomor WhatsApp yang tertera dalam unggahan.
Ketika dicek, di media sosial Mahfud MD, tidak ditemukan informasi valid ia mengumumkan bansos dari pemerintah pada Oktober 2025.
Di laman Kementerian Sosial juga tidak ada informasi pemberian bansos senilai Rp 10 miliar yang berasal dari perampasan aset koruptor.
Tim Cek Fakta Kompas.com kemudian mengecek keaslian video menggunakan Hive Moderation. Perangkat tersebut dapat mendeteksi sebuah konten yang dihasilkan oleh artificial intelligence (AI).
Setelah dicek, suara Mahfud mengumumkan bansos dalam video memiliki probabilitas 99,4 persen dihasilkan AI.
Foto itu diambil pada 5 November 2021 ketika Mahfud memberi keterangan pers terkait perkembangan Satgas Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta.
Kesimpulan
Video Mahfud MD mengumumkan bansos yang berasal dari perampasan aset koruptor merupakan konten hasil manipulasi.
Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, suara Mahfud dalam video terdeteksi dihasilkan AI.
Video itu memanipulasi foto Mahfud saat ia memberi keterangan pers terkait perkembangan Satgas BLBI pada 5 November 2021.



