spot_img
Jumat, Mei 3, 2024
spot_img

Utang BUMN Tembus Rp1.682 Triliun

KNews.id- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mencatat, hingga September 2020 utang perseroan negara mencapai Rp1.682 triliun. Utang tersebut didominasi oleh pinjaman pembiayaan pembangunan infrastruktur. 

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo atau Toko mengatakan, kondisi pandemi Covid-19 menyebabkan kesulitan keuangan BUMN. Sementara di sisi lainnya, konstruksi sejumlah infrastruktur harus terus dijalankan sehingga itu yang membuat utang BUMN meningkat. 

- Advertisement -

“Memang kami sangat diharapkan membangun infrastruktur dasar seperti tol, bandara, pelabuhan membuat secara posisi utang BUMN meningkat mencapai Rp1.682 triliun di bulan sembilan 2020,” ujarnya dalam BRI Group Economic Forum 2021, di Jakarta Kamis (28/1).

Menurut Tiko, utang BUMN tidak saja terjadi pada 2020 saja. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, kenaikan utang 2020 relatif lebih tinggi. Bahkan utang BUMN sudah terjadi sejak 5 tahun terakhir. 

- Advertisement -

Dalam catatan Kementerian BUMN, sejak 2017 utang BUMN mencapai Rp942,9 triliun. Sementara pada 2018 meningkat menjadi Rp 1.251,7 triliun dan di tahun 2019 utang perseroan meningkat menjadi Rp1.393 triliun. Dan pada 2020 mencapai Rp1.682 triliun.

“Covid memang secara signifikan memengaruhi seluruh perusahaan tak kecuali BUMN, pertumbuhan utang BUMN selama 5 tahun terakhir,” kata Tiko. 

- Advertisement -

Dari segi pendapatan (growth revenue), BUMN sektor energi yang paling terdampak pandemi. Itu karena konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan listrik selama 9 bulan lalu menurun drastis. 

“Dan kalau kita lihat growth revenue di mana yang paling berdampak sektor energi, di mana konsumsi dari pada BBM dan listrik selama 9 bulan lalu karena Covid-19 ini membuat demand dan pembelian energi menurun drastis,” ungkap dia. 

Sementara revenue BUMN karya juga mengalami perlambatan sebab terjadinya perlambatan pembangunan infrastruktur fisik. Hal itu membuat pendapatan perusahaan-perusahaan karya menurun.

“Dan pada andem tourism pendukung termasuk airport. Garuda, hotel ITDC yang terdampak signifikan andemic Covid-19,” imbuh Tiko. (Ade)

Sumber: IdxChannel

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini