spot_img
Kamis, November 27, 2025
spot_img
spot_img

Usulan Damai Donald Trump Terhenti di Tiga Poin Sensitif Rusia–Ukraina

KNews.id – Jakarta – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengeklaim luar biasa yang dicapai timnya menuju upaya mengakhiri perang Rusia dan Ukraina. Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengungkapkan optimisme tinggi setelah pembicaraan Ukraina yang sangat positif di Jenewa pada akhir pekan.

“Hal-hal yang tersisa tidaklah tak teratasi,” tegas Rubio.

- Advertisement -

Sementara itu, seorang utusan militer AS bertemu pejabat Rusia di Abu Dhabi, mengatakan “Ukraina telah setuju kesepakatan damai,” meski masih ada beberapa hal yang perlu dirapikan.

Menurut seorang sumber senior Ukraina yang terlibat dalam proses, masih ada perbedaan besar antara permintaan pemerintah Trump dan batasan yang dapat diterima Kyiv yang menghadapi tekanan berat.

- Advertisement -

Dalam pernyataannya kepada CNN, sumber itu mengakui “konsensus” memang dicapai untuk sebagian besar poin dalam 28 proposal perdamaian AS yang bocor pekan lalu. Namun ia menegaskan, setidaknya masih terdapat tiga isu krusial di mana terdapat jurang perbedaan signifikan.

1. Penyerahan wilayah

Pertama, soal apakah Ukraina akan menyerahkan wilayah di Donbas, area yang diambil paksa Rusia namun belum sepenuhnya mereka kuasai. Termasuk “sabuk pertahanan” berupa kota-kota utama yang dianggap penting bagi keamanan nasional Ukraina.

Rancangan awal dari AS mengusulkan agar wilayah itu dijadikan zona demiliterisasi yang dikelola Rusia. Sumber Ukraina mengatakan ke CNN ada “kemajuan tertentu,” tapi belum ada kesepakatan soal usulan maupun redaksi dalam draf kesepakatan.

“Tidak tepat jika dikatakan sudah ada versi disetujui Ukraina,” ujarnya.

2. Pembatasan kekuatan militer

- Advertisement -

Usulan AS menilai Ukraina harus membatasi kekuatan militer menjadi 600.000 personel, sebagaimana tercantum dalam rencana 28 poin. Sumber itu mengatakan angka baru lebih besar sudah diajukan, namun Kyiv tetap ingin revisi tambahan sebelum menerima pembatasan itu.

3. Tuntutan agar Ukraina tak gabung NATO

Terakhir, tuntutan agar Ukraina melepaskan ambisi bergabung dengan NATO. Sumber itu juga mengatakan permintaan itu tetap tidak dapat diterima. Menurutnya, hal ini akan menciptakan preseden buruk dan memberi Rusia pengaruh ke aliansi militer Barat “yang bukan anggotanya.”

Ketiga tuntutan itu merupakan alasan yang paling sering dijadikan dasar Kremlin untuk memicu perang. Pemenuhannya juga menjadi syarat utama Moskow untuk menghentikan operasi militernya.

Namun ketiga isu itu juga merupakan garis batas penting bagi Ukraina, yang kehilangan puluhan ribu tentara untuk mempertahankan posisi itu. Mengabaikan salah satunya berarti mengambil risiko politik dan keamanan yang besar bagi para pemimpin Ukraina.

(NS/CNN)

Berita Lainnya

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti
- Advertisement -spot_img

Terkini