KNews.id- Dianggap sebagai ‘penceramah radikal’, Ustaz Firanda Andirja Abidin ditolak oleh Nadhlatul Ulama (NU) Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Ketua GP Ansor Wajo, Muhammad Ihwan mengatakan dengan tegas jika NU Kabupaten Wajo menolak kehadiran Ustaz Firanda karena dapat berpotensi terjadinya gesekan di masyarakat.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Provinsi dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muzayyin Arif menginginkan adanya komunikasi antar pihak maupun lintas aliran keagamaan. Dirinya menekankan wajib adanya dialog terbuka tentang penolakan Ustaz Firanda.
“Perlu mendorong komunikasi antar pihak, lintas aliran keagamaan, melalui dialog terbuka dan tentu saja melibatkan Pemerintah Daerah (Pemda). Menurut saya, MUI Sulsel bisa mengambil peran untuk menetralisir hal ini. Apalagi kepengurusan MUI sekarang kan lebih majemuk dengan mengakomodir ulama dari berbagai lembaga dan ormas,” katanya kepada ERA.ID, Sabtu (26/3).
Sementara itu, di Jakarta, event Muslim Life Fair yang rencananya digelar pada hari Jumat (25/3/2022) kemarin diberhentikan oleh pihak berwajib.
Padahal, ribuan orang sudah hadir di lokasi untuk menyaksikan tausiyah yang mengundang Ustaz Khalid Basalamah dan Syafiq Riza Basalamah. Kegiatan tersebut diketahui saat pemilk akun @ketupatkartini memposting tweet-nya dan seketika viral. Beberapa netizen mempertanyakan keputusan aparat.
“Ya Allah, 7.000-an pengunjung sudah memadati Istora untuk kajian Ustad-Ustadz di #MuslimFair, tiba-tiba dibatalkan begitu saja sama aparat!!!! Ya Allah Ya Allah….,” tulis @ketupatkartini, Jumat (25/3).
Akun Instagram resmi @muslimlifefair juga mengunggah informasi pembatalan acara pengajian tersebut.
“Qodarullah wama sya’a fa’ala. Karena satu dan lain hal kajian offline tidak dapat dilaksanakan. #kitabersama,” cetus @muslimlifefair.
Sesuai rencana, jadwal kajian asatidzah Ustadz Khalid Basalamah pada Jumat pukul 16.00-17.30 WIB. Adapun jadwal kajian Ustadz Syafiq Riza Basalamah pada Sabtu pukul 16.00-17.30 WIB. Sementara acara kajian batal, acara pendukung lainnya di Istora Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat masih dibolehkan berlanjut. (AHM/era)
 Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.){kind=link}