spot_img
Kamis, April 25, 2024
spot_img

Ubedillah Badrun Menyenggol ZulHas: Pendukung Tiga Periode Kok Menjadi Menteri, Ini Bahaya!

KNews.id- Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedillah Badrun turut berkomentar terhadap reshuffle kabinet yang dilakukan lansung oleh Presiden Jokowi. Menurut Ubedillah Badrun, reshuffle kabinet yang dilakukan Presiden Jokowi tidak ada gunanya.

“Respon pasar juga negatif, sentimen negatif itu di antaranya terlihat dari IHSG turun hingga 18,68 poin,” kata Ubedila, dilansir dari TribunNews, pada Rabu 15.

- Advertisement -

Ubedillah Badrun menyebut sosok-sosok menteri yang ditunjuk presiden berbeda dari yang diharapkan pasar.

“Bahwa pasar sebenarnya berharap hadirnya tokoh yang benar-benar profesional di kabinet, bukan berasal dari politisi. Kesan publik melihat reshufle kali ini kuat transaksi politiknya,” katanya.

- Advertisement -

“Publik juga bertanya-tanya bagaimana mungkin seseorang yang dimarahi publik gara gara mendorong isu tiga periode lalu sekarang diangkat menjadi Menteri? Akhirnya publik berspekulasi berarti rencana tiga periode itu memang direstui Jokowi atau mungkin keinginan Jokowi juga?. Jangan-jangan rencana tiga periode akan muncul lagi. Suasana psikopolitik seperti ini yang akan terus menjadi hantu sentimen nagatif pasar dan publik baik publik nasional maupun internasional. Ini bahaya,” tambahnya.

Meski tidak menyebut nama, Ubedilah mengatakan penempatan posisi menteri tidak sesuai dengan bidangnya.

- Advertisement -

“Akan banyak butuh waktu untuk adaptasi memahami pekerjaan di kementrian ATR/BPN, sementara situasi dinamika politik makin kenceng. Artinya pekerjaan kementrian ATR/BPN akan tidak efektif,” katanya.

Dia juga menyebut bahwa sosok wakil menteri yang dilantik hanya mengakomodir kepentingan politik Jokowi.

“Sementara para wamen yang baru itu juga terang benderang transaksional politiknya, yang sulit mendongkrak sentimen positif publik,” tambahnya.

Adapun Presiden Jokowi resmi melakukan reshuffle kabinet dengan melantik dua orang menteri dan tiga orang wakil menteri. Pelantikan tersebut dilakukan di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Rabu 15 Juni.

Mereka yang dilantik adalah sebagai berikut:

  1. Zulkifli Hasan : Menteri Perdagangan (menggantikan Muhammad Lufti)
  2. Hadi Tjahjanto : Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (menggantikan Sofyan Djalil)
  3. Raja Juli Antoni sebagai Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (menggantikan Surya Tjandra)
  4. John Wempi Wetipo sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri
  5. Afriansyah Noor sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan.

Diketahui Zulkifli Hasan adalah satu ketua umum partai politik yang mengusulkan agar pemilu ditunda atau setuju masa jabatan Jokowi jadi presiden diperpanjang.

“Kami memutuskan setuju Pemilu diundur,” kata Zulkifli dalam wawancaranya dengan jurnalis KOMPASTV, Leo Taufik, Jumat 25 Februari.

Zulkifli Hasan, sapaannya, mengisi pos sebagai Menteri Perdagangan (Mendag) menggantikan Muhammad Lutfi di Kabinet Indonesia Maju yang dipilih Jokowi. Karir politik Zulkifli Hasan terbilang moncer.

Dia merupakan politikus yang mengawali karir saat reformasi dimulai pada 1999 lewat partai besutan Amien Rais. Setelah masuk ke parlemen, posisinya mencuat saat jadi Ketua Fraksi PAN 2005-2010.

Setelah itu, pada periode kedua SBY, 2009-2014, Zulkifli Hasan dipercaya jadi Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup.  Luwes dalam berpolitik dan jago kompromi merupakan kekuatannya hingga bisa diterima banyak kelompok. Termasuk membuat Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Golkar dan PPP. (AHM/trkn)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini