Dus, total investasi penambahan kapal baru oleh TPMA dan anak usaha mencapai US$ 100 juta.
“Untuk DP (down payment) 20%-nya sudah masuk 2022 dan 80% akan masuk di 2023, 80% ini dana pinjaman bank,” tutur Rudy.
Belum ketahuan berapa realisasi pendapatan dan laba bersih TPMA di tahun 2022, sebab proses penyusunan laporan keuangan tahunan perusahaan masih berlangsung.
Namun, laporan keuangan interim perusahaan menunjukkan bahwa TPMA sudah membukukan pendapatan usaha US$ 45,62 juta di sepanjang Januari-September 2022, naik 50,41% dibanding realisasi Januari-September 2021 yang berjumlah US$ 30,32 juta.
Seturut pendapatan yang menanjak, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih TPMA melesat 180,19% secara tahunan alias year-on-year (YoY) dari semula US$ 3,42 juta di Januari-September 2021 menjadi US$ 9,59 juta di Januari-September 2022. (Ach/Ktn)