KNews.id – Dewan Pakar TPN, Rieke Diah Pitaloka, mengatakan debat cawapres 2024 bisa menjadi cara Tuhan menunjukan kepada masyarakat tentang sosok pemimpin yang layak menjadi Presiden dan Wakil Presiden 2024. Dia juga menyinggung terkait seseorang yang menjadi cawapres karena hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Di mana, cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka adalah cawapres yang bisa maju karena putusan MK. “Perdebatan semalam mungkin juga jalan dari Allah ya bahwa keputusan MK bisa seperti ini sekarang,” kata Rieke kepada wartawan di Media Center TPN, Jakarta Pusat.
Politikus PDIP itu menilai debat pada Minggu (21/1/2024) menjadi cara Tuhan menyadarkan masyarakat agar memilih capres-cawapres yang baik.
“Ini menjadi catatan penting bahwa semalam itu sepertinya, kalau saya menilai, Allah membukakan penglihatan kita semua, apakah kita mau masuk ke kelompok orang yang dibuta tulikan tidak mendengar kebenaran,” ujar anggota Komisi VI DPR itu. “Allah sedang membuka mata hati kita semua, apakah seperti ini pemimpin yang bisa memimpin Indonesia?” tambah Rieke.
Sebelumnya, dalam debat keempat Pilpres 2024, Gibran bertanya kepada cawapres nomor urut 3 Mahfud MD tentang greenflation. Mahfud lalu meminta Gibran untuk menjelaskan istilah singkatan itu sesuai aturan debat yang berlaku. Aksi Gibran juga ditegur oleh moderator karena tidak menjelaskan istilah singkatan.
Namun, anak sulung Presiden Jokowi itu berdalih Mahfud memahami pertanyaannya karena sudah menyandang gelar profesor. “Baik, ini tadi tidak saya jelaskan karena kan beliau seorang profesor. Oke greenflation ini adalah inflasi hijau, sesimpel itu,” kata Gibran saat debat di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Minggu (21/1/2024).
Mahfud menjawab pertanyaan anak dari Presiden RI Joko Widodo itu. Setelah mendengar jawaban Mahfud, Gibran merasa kurang puas dengan jawaban tersebut. Dia lalu meledek cawapres dari Ganjar Pranowo itu dengan bahasa tubuh sedang mencari sesuatu.
Gibran membungkukkan badannya sambil kepalanya menoleh kanan-kiri dan dengan tangan ditempel di dahi mirip gerakan hormat. Dengan gaya seperti itu, Gibran mengatakan dirinya sedang mencari jawaban Mahfud lantaran jawaban sebelumnya tidak menjawab pertanyaannya tentang green inflation.
“Saya lagi nyari jawabannya Prof Mahfud, saya nyari-nyari di mana ini jawabannya? Kok enggak ketemu jawabannya. Saya tanya masalah inflasi hijau, kok malah menjelaskan ekonomi hijau,” jelasnya.
(Zs/Tv.1)
