spot_img
Kamis, April 25, 2024
spot_img

Tiba-tiba AS Mengutuk Turki, Warning Erdogan!

KNews.id- Amerika Serikat tiba-tiba memberi peringatan keras ke Turki. Ini terkait rencana “operasi militer” baru yang akan diluncurkan Presiden Recep Tayyip Erdogan tersebut ke Suriah Utara.

Hal tersebut, tegas Washington, bisa membahayakan sekutu NATO di sana, termasuk pasukan AS. Padahal di Oktober 2019, Erdogan dan mantan Presiden AS Donald Trump telah sepakat soal selesainya misi di Suriah, di mana kedua negara akan mundur.

- Advertisement -

“Kami sangat prihatin dengan laporan dan diskusi tentang potensi peningkatan aktivitas militer di Suriah utara dan, khususnya, dampaknya terhadap penduduk sipil,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Ned Price kepada wartawan dikutip dari France 24 yang mengutip kantor berita AFP, Rabu (25/5).

“Kami mengutuk setiap eskalasi. Kami mendukung pemeliharaan jalur gencatan senjata saat ini,” katanya.

- Advertisement -

Turki telah meluncurkan tiga serangan ke Suriah sejak 2016. Ini ditujukan untuk menghancurkan pejuang Kurdi, PKK, yang dianggap pemberontak oleh Ankara dan dilarang didalam negeri. PKK dilabel teroris oleh pemerintah Erdogan. Namun di sisi lain, kelompok itu membantu kampanye AS melawan ISIS di Suriah.

“Kami berharap Turki memenuhi pernyataan bersama Oktober 2019, termasuk menghentikan operasi ofensif di timur laut Suriah,” kata Price.

- Advertisement -

“Kami mengakui kekhawatiran keamanan Turki yang sah di perbatasan selatan Turki. Tetapi setiap serangan baru akan semakin merusak stabilitas regional dan membahayakan pasukan AS dalam kampanye koalisi melawan ISIS,” tambahnya.

Turki sendiri tengah panas dengan NATO. Di mana negara itu menentang masuknya Finlandia dan Swedia sebagai dampak perang Rusia-Ukraina. Erdogan menyebut negara Nordik mendukung PKK. Rencananya NATO, Swedia dan Finlandia akan melakukan pembicaraan tingkat tinggi dengan Turki untuk meredakan kekhawatiran Erdogan.

Dalam operasi terbaru, Turki berencana menciptakan “zona keamanan” sepanjang 30 kilometer (19 mil) di sepanjang perbatasan dengan Suriah. Sebelumnya 900 tentara AS berada di sana melawan ISIS. (AHM/cnbc)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini