spot_img

Terungkap di Persidangan Korupsi BTS, Dana Pemenang Tender Mengalir ke Acara Natal Nasional

KNews.id – Informasi aliran dana ke kegiatan Natal Nasional ini berdasarkan informasi dari Direktur Infrastruktur BAKTI, Bambang Nugroho.  Sidang kasus dugaan korupsi proyek BTS 4G di Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi [BAKTI] Kementerian Komunikasi dan Informatika terus bergulir di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Sidang pada Selasa, 15 Agustus menghadirkan dua saksi kunci, yaitu Pejabat Pembuat Komitmen BAKTI, Elvano Hatorangan dan Direktur Infrastruktur BAKTI, Bambang Nugroho. Kesaksian keduanya melanjutkan kesaksian yang disampaikan dalam persidangan Kamis 10 Agustus lalu.

- Advertisement -

Dalam dua persidangan ini, Bambang antara lain mengungkapkan adanya aliran dana dari Huawei ke Panitia Natal Nasional tahun 2020. Huawei merupakan salah satu anggota konsorsium pemenang tender untuk proyek BTS paket III. Bersama dengan PT Aplikanusa Lintasarta dan PT SEI, perusahaan asal China ini memenangkan tender senilai Rp1,5 triliun.

Aliran dana ke panitia natal nasional ini diungkapkan langsung oleh Hakim Ketua Fahzal Hendri yang menanyakan ke Bambang.

Atas pertanyaan Fahzal, Bambang mengatakan, dirinya mendapatkan sebuah  proposal untuk acara natal melalui grup WhastApp anggota direksi [BOD] BAKTI.

- Advertisement -

Bambang mengaku dirinya diminta oleh Direktur Utama BAKTI, Anang Achmad Latif untuk menyampaikan proposal tersebut ke dua perusahaan, salah satunya Huawei. Bambang lantas menyampaikan proposal itu ke Mukti Ali selaku Account Director Huawei.

“Waktu itu kebetulan ada proposal buat ‘acara natal Pak Menteri’. Lalu, Pak Anang mengirimkan di WhatsApp group BOD untuk meminta permohonan untuk donasi. Donasi sponsor,” ujar Bambang dalam kesaksian Kamis 10 Agustus lalu. Bambang mengungkapkan permohonan dana itu dipenuhi oleh pihak Huawei senilai Rp250 juta, yang ditransfer melaui rekening yang ada di dalam proposal itu.

Fahzal kemudian mencecar Bambang dengan pertanyaan hubungan donasi tersebut dengan proyek BTS. Namun, Bambang mengatakan, saat menyampaikan proposal itu, ia belum mengetahui Huawei salah satu anggota konsorsium pemenang tender.

“Saya tidak tahu siapa yang ikut lelang pada saat itu,” katanya.

Namun, Fahzal meragukan jawaban Bambang karena lelang proyek BTS sudah dilakukan pada November 2020, sementara proposal natal nasional itu diajukan pada Desember 2020. “Berarti ada kaitan. Orang ngasih sesuatu itu kan ada kepentingannya. Enggak ada yang free. Pasti ada kepentingannya,” ujar Fahzal.

Dalam sidang lanjutan Selasa, 15 Agustus, yang juga menghadirkan dua saksi yang sama, Fahzal juga menyinggung soal dana dari Huawei itu. Dion Pongkor, pengacara Johnny Gerard Plate pun mengkonfrontasi keterangan Bambang, terutam perihal klaim bahwa proposal yang dia terima adalah untuk acara ‘Natal Pak Menteri’.

- Advertisement -

“Di proposal itu, natal pribadi Pak Menteri atau acara Natal Nasional yang diketui oleh Menteri Kominfo?” tanya Dion. “Ya, betul seperti itu,” jawab Bambang, membenarkan bahwa itu adalah acara Natal Nasional yang panitianya diketuai oleh Menteri Kominfo, Johnny Gerard Plate.

“Biar jangan salah tafisir. Nanti [dikira] natal pribadi, Pak Menteri ngadain natal buat kepentingan pribadi, minta-minta donasi,” ujar Dion menegaskan. Dion juga mengajukan pertanyaan penegasan soal bagaimana sumbangan natal Huawei itu diterima oleh panitia natal, terutama soal rekening yang menerimanya.

“Seingat saudara, rekening itu, yang ditransfer oleh donasi yang saudara dapat atau ke rekening orangnya Pak Menteri?” tanya Dion.

“Rekening donasi yang ada di propoasl,” jawab Bambang.

“Biar jelas. Karena bahasa Bapa di BAP juga ‘Natal Pak Menteri’. Apakah saudara tahu bahwa yang meminta dana adalah panitia pengadaan [dana] Natal Nasional atau dari Pak Menteri langsung?” tanya Dion lagi.

Bambang kemudian menjawab bahwa yang meminta dana itu adalah dari panitia untuk kegiatan natal.

Namun, Fahzal langsung menyela. “Hati-hati saudara [Dion Pongkor] memberikan pertanyaan. Ini menyangkut kalau Natal Nasional itu negara loh, Pak. Jangan saudara mengkait-kaitkan dengan donasi yang dijalankan oleh Pak Bambang Nugroho. Hati-hati saudara.”

“Ada hubungannya, Yang Mulia,” jawab Dion.

“Ya, ada hubungannya menurut saudara,” jawab Hakim. “Di BAP yang Mulia. Nanti saya akan mengarah ke sana. Ke BAP. Karena jawaban beliau.” jawab Dion yang kemudian langsung disambar lagi oleh Fahzal. (Zs/Flo)

Berita Lainnya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti
- Advertisement -spot_img

Terkini