KNews.id- Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Jodi Mahardi, mengakui adanya pertemuan antara Luhut dan sejumlah kader Partai Demokrat.
Namun, menurut Jodi, kader Demokrat yang menemui Luhut itu bukan orang-orang yang kini disebut menjadi motor kudeta partai, yakni Jhoni Allen Marbun, Muhammad Nazaruddin, dan Darmizal.
“Sekitar Juni 2020 Pak Luhut memang pernah terima kader Demokrat. Setahu saya beda kader dengan yang ramai-ramai di pemberitaan sekarang,” ujar Jodi kepada Tempo, Kamis, 4 Februari 2021.
Foto-foto pertemuan Luhut dan kader Demokrat beredar di media. Jodi membenarkan foto tersebut. Menurut Deputi Bappilu Partai Demokrat Kamhar Lakumani, salah satu orang dalam foto itu adalah Subur Sembiring, kader senior yang telah dipecat dari Partai Demokrat.
Jodi mengatakan pertemuan itu terjadi tanpa diagendakan. Mereka mendatangi Luhut di kantornya di Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi. Menurut Jodi, Luhut menerima mereka dengan terbuka. Salah satu orang dalam rombongan itu merupakan kawan Luhut sesama purnawirawan TNI.
Namun Jodi mengaku tak ingat siapa nama purnawirawan itu.
“Waktu itu Pak Luhut terima tidak diagendakan atau direncanakan. Pak Luhut kan orangnya terbuka saja,” ujar dia. “Jadi diterima ya sebagai teman saja, ngobrol-ngobrol.”
Jodi juga mengatakan tak ada pembicaraan perihal kudeta Partai Demokrat dalam pertemuan itu. Jodi menyebut hubungan Luhut dengan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan ayahnya, Susilo Bambang Yudhoyono. “Pak Luhut juga pernah terima AHY dan timnya di kediaman, silaturahminya baik dengan Pak SBY dan AHY,” kata Jodi.
Pertemuan Luhut dan kader Demokrat sebelumnya sempat diungkapkan oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dalam konferensi persnya Rabu kemarin, 3 Februari 2021. Moeldoko menyebut Luhut bercerita pernah ditemui orang-orang yang mengeluhkan kondisi internal Demokrat.
Hal ini disampaikan Moeldoko sekaligus membantah tuduhan dirinya ingin mendongkel Agus Harimurti Yudhoyono dari kursi ketua umum. Moeldoko mengakui bertemu kader Demokrat, tetapi hanya untuk mengobrol dan minum kopi.
“Pak LBP juga pernah cerita kepada saya, ‘Saya juga pernah didatangi oleh mereka-mereka.’ Case-nya juga sama, tapi enggak ribut begini,” kata Moeldoko. (AHM)
Sumber: Tempo
Kenapa ribut pertemuan antara elit politik itukan biasa apabila ada pembicaraan tentang partai atau ingin menggeser AHY itu kan biasa dalam internal parpol kok ribut tengok 1996 waktu PDIP di geruduk masa siapa dalang di balik itu politik golkar rebutan itu biasa jangan bawa bawa peresiden tentang parpol terlalu banyak sandiwara hanya demokrat yg ruwet