KNews.id- Sejak awal Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat ditetapkan, ratusan hotel dan restoran di Jawa Timur disebut tak lagi membuka beroperasi. Hal ini berkaitan dengan imbas PPKM yang diperpanjang sistem leveling.
Dikutip dari berbagai sumber, Senin (26/7), Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Timur, Dwi Cahyono, memaparkan, dari 780 sekian anggotanya, lebih dari 50% restoran dan hotel tak bisa beroperasi secara normal.
Di sisi lain, penutupan operasional beberapa hotel besar baik di segala bintang di Jawa Timur terpaksa dilakukan demi mencegah kerugian yang lebih besar.
Sedangkan pada daerah Jawa Barat PHRI setempat sebut okupansi hotel kurang dari 5% dengan maksimal kapasitas 50% diikuti dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Karyawan yang dirumahkan juga diklaim mendapatkan bantuan sosial sebesar Rp250 ribu per orang.
“Kita telah mendapatkan sebuah solusi dalam sebuah nota kesepakatan,” ujar Ketua PHRI Garut, Deden Rohim, Kamis (22/7), dikutip dari berbagai sumber
Kemudian yang terjadi pada perhotelan di daerah Jawa Tengah juga mengalami hal serupa. Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DPD DIY, Deddy Pranowo Eryono, menyampaikan, sejak pandemi Covid-19 berlangsung sudah ada 125 hotel dan restoran yang tutup sementara. Jumlah itu bertambah semenjak adanya kebijakan pemerintah terkait PPKM darurat.
“Jadi hingga saat ini total ada 125 hotel dan restoran di DIY yang merupakan anggota kami menyatakan tutup sementara tidak beroperasi,” kata Deddy dari berbagai sumber.
Dengan itu, PHRI berharap tidak ada perpanjangan PPKM darurat. Selain itu, pihaknya meminta pemerintah memberikan obat perekonomian dengan memangkas besaran pajak hingga beban operasional lain, mulai dari pembayaran listrik dan iuran BPJS ketenagakerjaan. (Ade/idx)
 Darurat ditetapkan, ratusan hotel dan restoran di Jawa Timur ){kind=link}