spot_img
Rabu, Mei 15, 2024
spot_img

Terbaru, Jokowi Kasih Peringatan ‘Kiamat’ Kian Nyata!

KNews.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan ancaman perubahan iklim nyata, dan bisa berdampak pada 14% populasi di Bumi. Bahkan, menurutnya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut kondisi yang terjadi merupakan global boiling.

Menurutnya jika suhu bumi terus dibiarkan naik 1,5 derajat celcius maka diprediksi akan mengakibatkan 210 juta orang mengalami kekurangan air. Termasuk terpapar gelombang panas.

- Advertisement -

“14% populasi akan terpapar gelombang panas, dan 290 juta rumah akan terendam banjir pesisir dan 600 juta orang akan mengalami malnutrisi akibat gagal panen dan ini adalah ancaman yang nyata bagi kita,” kata Jokowi, saat meresmikan Pembukaan World Hydropower Congress 2023, di Bali.

Sehingga saat ini Indonesia berkomitmen untuk mempercepat transisi energi melalui penambahan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) skala besar.

- Advertisement -

Berdasarkan hitungannya, potensi di Indonesia bisa mencapai 3.600 GW baik dari energi matahari, angin, panas bumi, arus laut atau ombak, bioenergi, dan arus sungai.

“Potensi hidro, Indonesia memiliki lebih dari 4.400 sungai yang potensial dan 128 diantaranya adalah sungai besar,” kata Jokowi. Seperti di Sungai Mamberamo (Papua), sungai Kayan (Kalimantan Utara) yang memiliki potensi 13 ribu Megawatt.

- Advertisement -

“Ini di Kalimantan Utara yang nantinya akan digunakan sumber listrik untuk green industrial park di Kalimantan. Sekali lagi ini adalah potensi besar yang bisa kita manfaatkan untuk masa depan bumi dan masa depan generasi penerus,” kata Jokowi.

Meski dihadapi tantangan seperti lokasi sumber pembangkit listrik tenaga air yang jauh dari pusat kebutuhan listrik. Selain itu juga masalah pendanaan karena butuh investasi yang besar, hingga alih teknologi.

Untuk, itu Indonesia telah membuat blueprint untuk menyambungkan listrik hijau ini dari pembangkit hingga pusat pertumbuhan ekonomi, hingga terus mencoba kolaborasi dengan kekuatan ekosistem hidup di dunia. (Zs/CNBC)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini