spot_img
Senin, April 29, 2024
spot_img

Telkomsel Akan Menjadi Telkom 69,9% , Laba Singtel Naik 83%

KNews.id – Singapore Telecommunications (SingTel), operator telekomunikasi milik negara Singapura, melaporkan kenaikan laba 83 persen. Pemicunya adalah integrasi Indihome dengan Telkomsel.

Telkomsel, operator seluler anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. yang sebagian sahamnya dimiliki oleh Singtel, resmi bergabung dengan Indihome pada pertengahan tahun lalu. Sebelum bergabung dengan Telkomsek, Indihome adalah salah satu unit bisnis yang dikuasai penuh Telkom.

- Advertisement -

Dengan berpindahnya Indihome dari unit bisnis yang dikuasai penuh Telkom menjadi bagian dari Telkomsel, Singtel kini ikut menikmati pendapatan yang dibukukan oleh layanan internet sambungan tetap Indihome.

Namun, penggabungan Indihome ke Telkomsel juga diikuti oleh suntikan dana dari Singtel. Telkom dan Singtel menyepakati valuasi Indihome adalah Rp 58,2 triliun.

- Advertisement -

Singtel kemudian menyetor modal senilai Rp 2,71 triliun ke Telkom agar kepemilikan BUMN Singapura tersebut di Telkomsel tidak terdilusi terlalu besar.

Penggabungan Telkomsel dan IndiHome juga akan membuat kepemilikan saham Singtel di Telkomsel terdilusi. Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), setelah pemisahan, perincian porsi saham Telkomsel akan menjadi Telkom 69,9% dan Singtel 30,1%, dari sebelumnya masing-masing 65% dan 35%.

- Advertisement -

Dengan menggunakan valuasi Telkomsel yang sama yang dijadikan acuan pada saat Perseroan melakukan pemisahan usaha, nilai setoran modal tunai yang akan diberikan oleh Singtel sebesar Rp 2,71 triliun.

Penggabungan Indihome ke dalam Telkomsel merupakan langkah Telkom untuk mewujudkan model bisnis fixed mobile convergence (FMC) yaitu penyedia layanan internet seluler dan sambungan tetap.

“Kontribusi pertama dari Indihome bisa menutupi penurunan kepemilikan saham [di Telkomsel], tulis SingTel dalam pernyataan.

SingTel mengumumkan laba bersih S$ 2,14 miliar (Rp 24,71 triliun) dalam periode April-September 2023, naik dari S$ 1,17 miliar (Rp 13,51 triliun) pada periode yang sama tahun sebelumnya.

(Zs/CNBC)

 

 

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini