spot_img
Sabtu, April 27, 2024
spot_img

Telkom Targetkan Penggabungan Telkomsel dan IndiHome Rampung Juli 2023

KNews.id – Rencana PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) untuk menggabungkan IndiHome dengan PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) masih terus bergulir. Aksi korporasi ini diharapkan bisa selesai pada Juli 2023.

VP Corporate Communication Telkom Indonesia Andri Herawan Sasoko berharap pada 1 Juli secara legal penggabungan Telkomsel dan IndiHome sudah bisa selesai.

- Advertisement -

“Diharapkan nanti RUPS Telkom disetujui, sehingga 1 Juli semuanya sudah sepakat. Kira-kira commercial day akan dilakukan pada Agustus 2023,” jelas Andri saat menjawab pertanyaan Kontan.co.id belum lama ini.

Dia menjelaskan terkait produk dan inovasi akan dilakukan secara bertahap tidak secara langsung akan dirilis pada Juli mendatang. Namun Andri memasingkan dari penggabungan ini akan ada produk baru.

- Advertisement -

Sejatinya, proses Fix Mobile Convergence (FMC) Telkom ini telah bergulir sejak 2022. Adapun pada Desember 2022, TLKM telah melakukan penandatanganan term sheet.

Kemudian pada 28 Februari deal structure telah disetujui. Berikutnya, pada 5 April aksi korporasi ini mendapatkan persetujuan dari BUMN dan direksi.

- Advertisement -

Pada 6 April, TLKM dan Telkomsel telah menandatangani Perjanjian Pemisahan Bersyarat (Conditional Spin-off Agreement) untuk mengintegrasikan IndiHome ke Telkomsel.

TLKM akan meminta restu dari pada menggenggam saham dalam Rapat Pemegang Saham Saham (RUPS) Independen pada 30 Mei. Setelah mendapatkan restu penuh akan ada penandatanganan Spin-off Agreement.

Sebelumnya, Direktur Utama Telkom Indonesia, Ririek Adriansyah menerangkan dengan Fixed Mobile Convergence (FMC) ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan mendorong EBITDA.

“FMC ini dapat meningkatkan EBITDA sebesar Rp 5 triliun hingga Rp 6 triliun setiap tahun mulai dari 2027,” ucap Ririek awal pekan ini.

Sinergi FMC ini diproyeksikan meningkatkan efisiensi biaya operasional (opex) sekitar Rp 1,6 triliun-Rp 1,9 triliun. Biaya belanja modal atau capital expenditure (capex) bisa hemat Rp 300 miliar-Rp 400 miliar. (Hfz/IK)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini