spot_img
Sabtu, April 27, 2024
spot_img

Telkom Genjot Bisnis Baru yang Laku Keras, Setelah Sukses FMC Telkomsel

 

KNews.id – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. tahun lalu sukses melakukan fixed mobile convergence dengan menyatukan bisnis fixed broadband Indihome ke dalam Telkomsel. Kini, Telkom tengah mempersiapkan diri untuk implementasi strategi berikutnya yaitu DCCo.

- Advertisement -

DCCo adalah bagian dari strategi five bold moves Telkom bergeser menjadi perusahaan telekomunikasi digital, yang berfokus ke pembangunan data center regional dan infrastruktur hybrid.

Telkom melalui anak usahanya Telkom Data Ekosistem (NeutraDC) tengah mengembangkan bisnis Hyperscale Data Center dan Enterprise Data Center untuk melayani kebutuhan korporasi besar dari berbagai segmen pelanggan.

- Advertisement -

Sementara itu, Edge Data Center yang dimiliki difokuskan untuk mendukung layanan pemerintah lokal, operator telekomunikasi dan provider internet lokal, serta pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di seluruh Indonesia.

Pada 2024, Telkom menargetkan peningkatan kapasitas data center dari 42 MW menjadi 55 MW. Penambahan kapasitas 13 MW tersebut didapatkan dari Hypercale Data Center Cikarang yang rencananya beroperasi tahun ini.

- Advertisement -

Perseroan juga dalam proses mempersiapkan implementasi InfraCo lewat Telkom Infrastruktur Indonesia pada akhir 2023. Telkom Infrastruktur Indonesia dipersiapkan untuk menjadi penggerak utama perseroan dalam penciptaan nilai tambah perusahaan dengan meningkatkan utilisasi infrastruktur jaringan, mengoptimalkan capital expenditure TelkomGroup, meningkatkan pendapatan dari eksternal, menyediakan layanan telekomunikasi yang andal, meningkatkan efisiensi operasional, dan kemitraan strategis.

Telkom Infrastruktur Indonesia kini sedang mempersiapkan pengelolaan jaringan end to end Telkom, dengan fokus khusus pada optimalisasi pemanfaatan jaringan melalui penyediaan layanan wholesale Fiber-to the-Home (FTTH) untuk segmen B2B.

Sepanjang 2023, Telkom menggunakan belanja modal perseroan senilai Rp 33,0 triliun atau 22,1 persen dari total pendapatan. Belanja modal ini difokuskan pada pengembangan infrastruktur jaringan telekomunikasi.

Anggaran belanja modal juga digunakan untuk beberapa inisiatif besar perusahaan meliputi peningkatan kualitas dan kapasitas jaringan 4G, pengembangan teknologi 5G, pembuatan Satelit Merah Putih 2 yang saat ini sudah berada di orbit 113 BT, penggelaran sistem komunikasi kabel laut, serta penyelesaian Hyperscale Data Center Cikarang dan pembangunan Hyperscale Data Center Batam.

“Telkom terus berupaya untuk melanjutkan langkah transformasi sekaligus berinvestasi memperkuat lini usaha digital connectivity, digital platform, dan digital services. Telkom juga memiliki sumber daya yang memadai untuk membantu masyarakat Indonesia meningkatkan literasi dan keterampilan digital sebagai salah satu modal utama bagi Indonesia untuk mewujudkan cita-cita menjadi negara maju,” tutup Ririek.

(Zs/CNBC)

 

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini