spot_img
Sabtu, April 20, 2024
spot_img

Teka-teki Relief Sarinah: Sudah ada Sejak 1963, Menutupi Warisan Soekarno?

KNews.id- Renovasi besar-besaran gedung Sarinah di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, mengungkap satu temuan yang mengejutkan. Tak banyak orang yang tahu kalau ada relief di Sarinah.

Karya tersebut berada di ground floor, dalam sebuah ruang tertutup di belakang bekas gerai makanan cepat saji. Relief berukuran 12 x 3 meter menggambarkan petani, nelayan, dan perempuan yang membawa barang dagangan. 

- Advertisement -

Relief itu memantik teka-teki, mulai dari siapa pembuatnya hingga mengapa selama ini tersembunyi? Sempat muncul dugaan bahwa relief itu baru ditemukan. Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Fetty Kwartati, meluruskan berbagai dugaan tentang relief tersebut. Menurut dia, relief itu sudah ada sejak dulu. 

“Relief ini bukan baru ditemukan. Memang sudah ada sejak gedung Sarinah berdiri,” kata Fetty Kwartati seperti dikutip dari Koran Tempo edisi Sabtu, 16 Januari 2021.

- Advertisement -

Fetty Kwartati menjelaskan, relief tersebut merupakan bagian dari gedung Sarinah yang dibangun pada 1963 oleh Bung Karno. Pengelola Sarinah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta tim ahli cagar budaya dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sudah mengetahui keberadaan relief tersebut. 

Ihwal kenapa relief tersebut baru muncul kembali saat renovasi saat ini, Ferry mengingat kembali peristiwa kebakaran di gedung Sarinah pada 1984. Seusai kebakaran, terjadi perombakan yang signifikan mengubah konsep dan desain Sarinah, sehingga relief tersebut tidak dimunculkan. Sementara pada renovasi kali ini, gedung Sarinah akan memiliki konsep dan desain retail baru.

- Advertisement -

“Renovasi tahun ini fokus pada gedung dan annex-nya, sambil relief ini juga akan direstorasi,” kata Fetty Kwartati. 

Dalam konsep Sarinah yang baru, relief tersebut akan ditonjolkan dan posisinya berada di atrium Sarinah. 

“Relief ini akan menjadi ikon cagar budaya di Gedung Sarinah. Tidak akan dipindahkan.”

Sarinah dibangun pada 1963 dan buka tiga tahun kemudian. Sejak 1966 sampai sebelum peristiwa kebakaran, masyarakat saat itu masih dapat melihat relief tersebut. Nantinya, relief itu akan berada di atrium Sarinah dan menjadi center point. 

“Secara utuh masih dalam kondisi baik meski perlu proses restorasi sedikit karena faktor usia,” katanya.

Mengenai anggapan bahwa relief sengaja disembunyikan untuk menutupi warisan Soekarno, Fetty Kwartati mengatakan dia melihat Sarinah dalam konteks pusat perbelanjaan. 

“Informasi yang saya dapat, ada perubahan dari sisi konsep maupun layout,” kata Fetty.

Sebagai sentra belanja, menurut dia, perubahan konsep dan desain pada Sarinah wajar terjadi agar tampil segar dan kekinian. 

“Ini juga yang mulai kami lakukan sejak tahun lalu. Transformasi gedung, business branding product, dan lainnya demi membuat konsep retail yang tetap relevan,” katanya. (Ikh)

Sumber: Tempo

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini