spot_img
Jumat, Maret 29, 2024
spot_img

Tanggal 20 Mei, Bangkitnya Nya Bhumi Putra (Kaum Pribumi Indonesia)

Oleh: Prihandoyo Kuswanto, Pusat Studi Rumah Pancasila

KNews.id- Kebangkitan Nasional setiap 20 Mei kita peringati sebagai hari kebangkitan Nasional mengapa yang menjadi tokoh justru Dr Soetomo padahal Boedi Oetomo bukan organisasi rakyat atau kaum pribumi tetapi kaum priyayi.

- Advertisement -

Budi Oetomo kemudian didirikan pada tanggal 20 Mei 1908, dr. Soetomo tidak berkenan untuk menjadi pemimpinnya karena kala itu dia masih berstatus pelajar. Maka para kaum muda selagi melanjutkan pendidikan, sepakat kaum tualah yang akan memimpin organisasi tersebut.

Dari kongres pertama di Yogyakarta pada awal Oktober 1908 terpilihlah Raden Aria Tirtokoesoemo sebagai presiden pertamanya. Pimpinan dari Budi Oetomo sendiri selalu berasal dari Jawa, khususnya bangsawan. Banyak yang beranggapan bahwa Budi Oetomo tidak dapat diartikan sebagai pergerakan nasional karena hanya mengakomodi kepentingan Priyayi Jawa.

- Advertisement -

Namun dari sudut pandang lain bisa diartikan pergerakan ini adalah buah kesadaran masyarakat kita pada saat itu akan kebudayaannya. Tidak lama setelah lahirnya Budi Oetomo, mulai lahir organisasi yang lebih kental dengan perkegerakan politik nasionalnya.

Indische Partij dan Sarekat Islam dibentuk pada tahun yang sama 1912, meski cikal bakal Sarekat Islam sudah dibentuk tahun 1906 dengan nama Sarekat dagang Islam. Pada 1915, HOS Tjokro Aminoto  menjadi ketua Central SI yang merupakan gabungan dari SI di daerah-daerah.

- Advertisement -

Sejarah saat itu ia terus berjuang mengukuhkan eksistensi SI. Dalam naungan organisasi ini HOS Tjokro Aminoto  berjuang untuk menghapuskan diskriminasi terhadap usaha pedagang pribumi. Dengan kata .lain berupaya menghilangkan dominasi ekonomi Belanda dan para pengusaha keturunan, China.

Maret 1916, SI diakui secara nasional oleh pemerintah Hindia Belanda. Memang, berbeda dengan pemuda keturunan bangsawan lainnya, HOS Tjokroaminoto merupakan tokoh yang berupaya keluar dan budaya terikat Jawa. Tidak heran kalau ia tidak memilih organisasi Budi Oetomo sebagai wadah perjungannya. Padahal HOS Tjokroamino layak bergabung dalam organisasi eksklusif priyayi itu.

Ayahnya, RM. Tjokroamiseno adalah Wedana di Kleco, Madiun,sedangkan kakeknya, RM Tjokronegoro adalah Bupati Ponorogo. Selain kemerdekaan Indonesia, pokok pikiran Tjokro yang terkenal adalah pentingnya kebebasan berpolitik serta perlunya membangkitkan kesadaran akan hak-hak kaum pribumi.

Semangat patriotiknya bisa dilihat dalam berbagai ceramah dan tulisan di media massa seperti Bintang Surabaya, Ulasan Hindia, Fajar Asia. Tjokroaminoto juga melakukan gerakan penyadaran itu terhadap anak-anak muda yang indekos di rumahnya di Surabaya. la ingin pemuda Indonesia memiliki pemerintahan sendiri dan bebas dari jerat terbelenggu.

Paling tidak, untuk tahap awal, bangsa Indonesia bisa mengalirkan suaranya dalam masalah politik, misalnya, lewat pembentukan sebuah parlemen sebagai perwujudan demokrasi.

Dengan begitu, kehidupan bangsa Indonesia diatur oleh peraturanan-perundang- undangan yang diputuskan oleh bangsa Indonesia sendiri di lembaga itu. Maka  Tjokroamino untuk itu dilontarkannya di tengah-tengah Kongres Nasional Sarekat Islam pada tahun 1916.

Tentu saja, di masa itu pandangan tersebut dinilai sangat luar biasa berani dan progresif. Tak lama setelah ia mengusulkan pembentukan sebuah parlemen, tepatnya pada 1918, kolonial Belanda menawarkan Dewan Rakyat (V olksraad). Tjokroaminoto dan tokoh SI I~. itu Abdul Muis dan Agus Saiim terpilih sebagai anggota dewan itu.

Kongres Sarekat Islam di Bandung pada 17-24 Juni 1916, Hadji Oemar Said (H.O.S.)Tjokroaminoto. Di atas Podium berorasi dengan nada tinggi. Pemimpin Besar Sarekat Islam ini berseru tentang ide kemerdekaan bagi bangsa Hindia (Indonesia). Gagasan itu disebutnya dengan istilah zelfbestuur atau pemerintahan sendiri.

“Orang semakin lama semakin merasakan, baik di Nederland maupun di Hindia, bahwa zelfbestuur sungguh diperlukan,” lantang Tjokroaminoto di hadapan ratusan peserta kongres yang datang dari seluruh penjuru negeri.

Kalau kita mempelajari sejarah bangsa ini mengapa bangsa ini tidak bangkit dari keterpurukan .Jika th 1906 Haji Samahudi dengan Sarekat Dagang Islam nya berani melawan dominasi perdagangan Belanda dan Tjina justru kita tidak berdaya menghadapi Kartel Minyak Goreng yang membuat rakyat kita sengsara.

Apa yang diperjuangkan oleh para pendiri negeri ini justru hari ini Dominasi Asing dan Aseng menguasai kekayaan ibu Pertiwi divasilitasi oleh penguasa .70%tanah Indonesia dikuasai oleh 0,10%minoritas dinegeri ini.

Kebangkitan Nasional harus menjadi pendorong bangkit nya kaum Pribumi pemilik sah Negara Republik Indonesia .Kembalikan pada UUD 1945 asli dan Pancasila sesuai dengan cita cita kaum Pribumi Masyarakat Indonesia Yang Adil dan Makmur.

Bangkit dan bergeraklah Kaum Pribumi jika tidak ingin menjadi budak ,jongos di negeri ini. Mohammad Hatta: Biarlah Indonesia Tenggelam ke Dasar Lautan Kalau Tetap Dikuasai Penjajah .Hari ini Indonesia telah menjadi jajahan Neokolonialisme oleh sebab itu bangkitlah kaum pribumi. (AHM)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini