spot_img
Sabtu, April 27, 2024
spot_img

Tanaman Penghasil Emas Ternyata Tumbuh Subur di RI

 

KNews.id – Indonesia kaya dengan keragaman hayati, salah satunya adalah tanaman penghasil emas yang diketahui tumbuh subur di beberapa wilayah di Tanah Air. Meski terdengar tidak masuk akal, tanaman ini nyata dan benar-benar ada, Bunda.

- Advertisement -

Tanaman yang bisa memberikan kekayaan ini ternyata tidak hanya satu, namun ada beberapa jenis. Jika tanaman tersebut dibudidayakan dengan baik, tentunya bisa menghasilkan pendapatan dengan nilai yang tinggi.

Hal itu diungkap langsung oleh pakar Biologi Tumbuhan Institute Pertanian Bogor (IPB), Hanim, yang mengatakan jika tumbuhan ternyata memiliki mekanisme fisiologis yang membuat beberapa tanaman tersebut mampu menyerap logam berat.

- Advertisement -

Hanim mengatakan logam berat merupakan komponen yang tidak mudah terdegradasi. Ia mampu bertahan di dalam tanah hingga ratusan tahun lamanya.

Akan tetapi, ada beberapa jenis tumbuhan yang mampu menyerap logam berat dalam jumlah besar di jaringannya. Berkat kemampuannya tersebut, tumbuhan itu dapat digunakan sebagai bahan pembersih lingkungan yang dikenal dengan sebutan fitoremediasi.

- Advertisement -

“Beberapa jenis tumbuhan dapat menyerap logam berat dalam jumlah besar di jaringannya, yang disebut tumbuhan hiperakumulator,” ujar Guru Besar Tetap Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University ini.

Selain digunakan sebagai fitoremediasi, tanaman penghasil emas ini juga digunakan untuk menambang logam-logam yang memiliki nilai ekonomi tinggi, Bunda. Ini termasuk nikel, perak, emas, platina, dan thallium atau kegiatan yang dikenal dengan phytomining.

Tumbuh subur di beberapa wilayah Indonesia

Tanaman penghasil emas ini banyak tersebar di wilayah Indonesia bagan Timur, khususnya Kalimantan, Sulawesi, Maluku, hingga Papua.

Daerah tempat tanaman ini berkembang juga diketahui memiliki kandungan logam yang cukup tinggi seperti tanah serpentin dan ultrabasa.

Akan tetapi, potensi tumbuhan hiperakumulator belum tergarap optimal. Oleh sebab itu, perhatian berbagai pihak dibutuhkan agar tanaman-tanaman terkait bisa dimanfaatkan untuk fitoremediasi dan fitomining.

Hasil eksplorasi tanaman penghasil emas

Hasil eksplorasi tumbuhan sekitar tailing dam, lokasi limbah sisa pemisahan bijih logam mulia dengan material non-ekonomis, tambang emas PT Antam UBPE Pongkor. Hampir semua jenis tumbuhan di sana mampu mengakumulasi emas meski dalam kadar rendah.

Hanim juga menjelaskan bahwa salah satu jenis tanaman penghasil emas ini berasal dari kelompok sayuran, seperti bayam-bayaman. Ada juga kelompol bayam-bayaman yang tumbuh di sekitar tailing memiliki kemampuan akumulasi emas tertinggi, namun karena biomassanya rendah, potensi fitominingnya juga ikut rendah.

“Tanaman lembang (Typha angustifolia) juga cukup tinggi mengakumulasi logam emas (Au). Typha dapat menghasilkan lima sampai tujuh gram emas per hektar. Hal ini tentu memerlukan pendalaman lebih lanjut,” ungkapnya.

Sementara itu, dalam eksperimennya, penggunaan dark septate endofit dan jamur mikoriza terbukti membantu tanaman beradaptasi dengan lingkungan tercemar logam berat. Jamur ini dapat membantu program fitoremediasi.

“Penggunaan amonium tiosianat (NH4SCN) sebagai ligan pelarut emas juga dapat meningkatkan serapan emas oleh tanaman dan meningkatkan biomassa tanaman. Ini merupakan potensi yang baik untuk program phytomining di tailing tambang emas,” jelasnya.

(Zs/HB)

 

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini