KNews.id-Setelah bentrok TKA RRC dengan pekerja lokal di Morawali Utara tidak menutup kemungkinan ada perlawanan besar dan sporadis terhadap buruh dari Negeri Tirai Bambu di Indonesia.
“Kasus di Morawali Utara baru reaksi awal dari meledaknya puncak gunung es. Ke depannya tidak menutup kemungkinan akan terjadi perlawanan dalam skala yang lebih besar dan sporadis,” kata pemerhati sosial dan politik Sholihin MS kepada redaksi keuangannews, Selasa (17/1/2023).
Kata Sholihin, tragedi Morowali Utara sebagai peringatan bahwa rakyat telah marah dengan kebijakan rezim Jokowi yang telah berlaku tidak adil, dengan menganakemaskan para TKA RRC dan menganaktirikan rakyat sendiri.
“Diterbitkannya Perppu Cipta Kerja telah menjadi ancaman jangka panjang bagi kemerdekaan, keadilan, dan kesejahteraan rakyat,” ungkapnya.
Sepertinya rezim Jokowi sudah tidak bisa diandalkan dan diharapkan, rakyat harus bersatu untuk melawan segala bentuk kezhaliman. Semakin diberi tenggang waktu para TKA RRC akan semakin memperkokoh kekuatan mereka. Yang lebih berbahya karena para TKA RRC ini disinyalir (oleh para pengamat) adalah militer atau para militer yang telah dilatih khusus untuk bertempur.
“Mari rakyat Indonesia bahu membahu, jangan biarkan para penjajah mengobrak-abrik rakyat dan negara ini, sebelum negara ini benar-benar mereka hancurkan,” pungkas Sholihin. (Ach)
