spot_img
Minggu, Desember 7, 2025
spot_img
spot_img

Tak Ada Negara Penjamin Yang Angkat Suara, Israel Lancarkan Serangan Hancurkan Gaza dari Udara, Darat, dan Lautan

KNews.id – Jakarta, Pada Kamis dini hari, tentara pendudukan Israel melancarkan serangkaian serangan udara yang disertai dengan operasi penghancuran bangunan, penembakan artileri, dan tembakan senjata berat. Serangan juga menargetkan beberapa daerah di belakang apa yang dikenal sebagai Garis Kuning di Jalur Gaza.

Aljazirah melaporkan, pesawat tempur Israel melakukan serangan di dalam garis kuning di timur kota Khan Younis, di selatan Jalur Gaza. Artileri Israel juga menargetkan wilayah timur Khan Younis dengan sejumlah peluru.

- Advertisement -

Serangan intensif lainnya dilakukan oleh pesawat tempur Israel di sebelah timur kota Rafah di selatan Jalur Gaza, dan kendaraan pendudukan melepaskan tembakan di utara kota. Di Kota Gaza, tentara penjajah Israel meledakkan robot jebakan di lingkungan Shuja’iyya, disertai dengan penarikan kendaraan militer Israel dari daerah tersebut ke dalam perbatasan Garis Kuning. Kapal perang juga melepaskan tembakan ke arah tenda pengungsi di sebelah barat Kota Gaza.

Sejak perjanjian gencatan senjata mulai berlaku pada tanggal 10 Oktober, tentara pendudukan terus melakukan operasi pembongkaran dan penghancuran terhadap bangunan-bangunan yang tersisa di belakang “garis kuning”.

- Advertisement -

Keluarga-keluarga yang telah kembali ke rumah mereka yang hancur hidup dalam keadaan tidak stabil dan ketakutan akibat terus menerusnya tembakan artileri dan tembakan dari kendaraan militer Israel di wilayah timur Jalur Gaza.

Semalam, Rumah Sakit Khusus Kuwait di Gaza mengumumkan syahidnya lima  warganya, termasuk dua anak-anak, akibat pemboman yang dilakukan drone Israel terhadap tenda-tenda pengungsi di kawasan Al-Mawasi, sebelah barat Khan Younis.

Juru bicara pertahanan sipil di Gaza, Mahmoud Basal, mengatakan bahwa pendudukan menargetkan kamp penampungan bagi para pengungsi dengan 4 rudal. Basal menambahkan bahwa sektor ini “hidup dalam kenyataan yang sangat pahit” mengingat terus terjadi penembakan dan penembakan di daerah-daerah yang menampung puluhan ribu pengungsi.

Sementara itu, Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengutuk pemboman yang dilakukan oleh tentara pendudukan Israel terhadap tenda-tenda pengungsi di dekat Rumah Sakit Kuwait di kota Khan Yunis, selatan Jalur Gaza, dan menganggapnya sebagai “kejahatan perang yang terang-terangan dan pelanggaran terhadap perjanjian gencatan senjata.”

Gerakan tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan itu merupakan “usaha untuk menghindari kewajiban perjanjian,” dan menganggap Israel bertanggung jawab penuh atas dampak dari eskalasi tersebut.

Hamas meminta negara-negara mediator dan penjamin untuk melakukan intervensi segera “untuk menghentikan tindakan pendudukan yang melanjutkan kejahatannya” dan untuk mencegah pemerintah Israel “menghindar dari kewajiban perjanjian, yang paling utama adalah menghentikan pemboman terhadap warga sipil, daerah pemukiman dan tenda-tenda pengungsi.”

- Advertisement -

Di sisi lain, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan jenazah yang diterima Israel dari Jalur Gaza pada Rabu adalah milik pekerja asal Thailand, Sudthisak Rinthalak.

Kantor Netanyahu menambahkan bahwa sisa-sisa sandera Israel terakhir, Ran Gafni, masih berada di Jalur Gaza. Kemarin, perlawanan Palestina menyerahkan jenazah seorang tahanan Israel melalui Komite Palang Merah Internasional, setelah ditemukan oleh Brigade Qassam dan Brigade Al-Quds di Gaza utara.

Israel mengkondisikan dimulainya perundingan untuk meluncurkan perjanjian gencatan senjata tahap kedua mengenai penerimaan seluruh jenazah tahanan. Sebagai imbalan atas jenazah setiap tahanan, Israel akan melepaskan jenazah 15 warga Palestina yang syahid dalam perang di Gaza dan jenazahnya saat ini ditahan.

(FHD/Rpk)

Berita Lainnya

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti
- Advertisement -spot_img

Terkini