spot_img
Sabtu, April 20, 2024
spot_img

SURAT TERBUKA: Kepada Presiden Joko Widodo, Subholdiing PLN Melanggar Konstitusi UUD 1945!

Oleh: Ahmad Daryoko, Koordinator INVEST

KNews.id- Pak Presiden, tulisan ini sekedar  mengingatkan, bahwa jurus “Subholding” PLN  yang digembor gemborkan Menteri BUMN dan Direksi PLN akhir2 ini….itu jurus kuno ! Itu warisan LOI 31 Oktober 1997 yang dituangkan dalam “The Power Sector Restructuring Program” (PSRP) ciptaan IFIs (WB, ADB, IMF) yang dijiplak Departemen Pertambangan dan Energi pada 25 Agustus 1998 dng sebutan “The White Paper”.

- Advertisement -

Kebijakan restrukturisasi sektor ketenagalistrikan, yang kemudian menjadi Naskah Akademik terbitnya UU No 20/2002 tentang Ketenagalistrikan (yang kemudian dibatalkan MK pada 15 Desember 2004).

Dalam hal ini mengingatkan bahwa subholding PLN telah melanggar konstitusi UUD 1945 tindakan  melawan hukum melalui putusan MK No 001- 021-022/PUU-I/2003 tgl 15 Desember 2004!.

- Advertisement -

Penerapan Subholding PLN  diterapkan dengan  pendekatan kekuasaan semata yang merugikan rakyat dan negara ! Artinya bangsa Indonesia semakin mundur peradabannya!.

Jangan dikira Subholding ini merupakan kreativitas “canggih” masa kini ( karena ternyata hanya menggunakan Naskah Akademik PSRP yang sudah dibatalkan MK, dan dihidupkan lagi dengan UU No 11/2020 tentang Cipta Kerja Kluster Kelistrikan pasal 42 halaman 243).

- Advertisement -

Pak Presiden, sebaiknya bapak cek cara kerja staf bapak yang ternyata hanya menggunakan “otot” kekuasaan , tanpa otak, yang hanya pandai “menjiplak” dan paling hanya merubah rubah istilah program IFIs agar disebut penemuan baru ! Dan lebih parah lagi ternyata melanggar Konstitusi !

KESIMPULAN :

Peran PLN saat ini sudah ter “degradasi” dari peran Infrastruktur Negara berubah  menjadi EO (Event Organizer) yang hanya sebagai “kacung” yang melayani operasional listrik Aseng/Asing dan Taipan sembilan Naga. Apalagi setelah selesainya program Subholding nanti ! PLN semakin habis assetnya !.

Kalau sekarang ada berita penerimaan ribuan karyawan baru, itu semua cuma jurus “menutupi” masalah sebenar nya !. Kapan negara akan maju kalau Rezim kerjanya hanya menjual asset negara dan menyerahkan sumberdaya alam ke Aseng/Asing dan Taipan Sembilan Naga?. (AHM)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini