spot_img
Selasa, April 16, 2024
spot_img

Sungguh Rugi Orang yang Mengada-adakan Kebohongan

Oleh: Ustadz Fariq Gasim Anuz

KNews.id– Allah berfirman,

- Advertisement -

قَالَ فِرْعَوْنُ ءَامَنتُم بِهِۦ قَبْلَ أَنْ ءَاذَنَ لَكُمْ ۖ إِنَّ هَٰذَا لَمَكْرٌ مَّكَرْتُمُوهُ فِى ٱلْمَدِينَةِ لِتُخْرِجُوا۟ مِنْهَآ أَهْلَهَا ۖ فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ

“Fir’aun berkata: “Apakah kalian beriman kepadanya sebelum aku memberi izin kepadamu?, sesungguhnya (perbuatan ini) adalah suatu muslihat yang telah kalian rencanakan di dalam kota ini, untuk mengeluarkan penduduknya dari padanya; maka kelak kalian akan mengetahui (akibat perbuatanmu ini);”

- Advertisement -

(Surat Al A’raf 123)

Fir’aun berkata kepada para penyihir dengan mengancam karena iman mereka,

- Advertisement -

”Apakah kalian beriman kepadanya sebelum aku memberi izin kepadamu?”

Orang busuk ini adalah penguasa otoriter yang sewenang-wenang dalam menindas fisik dan pendapat rakyatnya. Telah terjadi semacam ketetapan baginya dan rakyatnya bahwa pendapatnya harus didengar dan perintahnya harus terlaksana, tak seorangpun boleh keluar dari ucapan dan hukumnya. Dengan kondisi seperti ini mental rakyat merosot, akal dan tindakan mereka lemah, serta tidak mampu membela hak-hak mereka. Oleh karena itu, Allah berfirman

”Maka fir’aun mempengaruhi kaumnya (dengan perkataan itu ) lalu mereka patuh kepadanya.”

(Surat Azzukhruf 54)

Di sini dia berkata “Apakah kalian beriman kepadanya sebelum aku memberi izin kepadamu?” ini adalah sikap tidak beradab dari kalian dan pembangkangan terhadapku, kemudian dia berisyarat kepada kaumnya dengan berkata,

”sesungguhnya (perbuatan) ini adalah suatu makar yang telah kalian rencanakan di dalam kota ini, untuk mengeluarkan penduduknya dari padanya.” Yakni sesungguhnya Musa adalah pemimpinmu yang mengajarkan sihir, kalian telah bersepakat dengannya dimana seakan-akan kalian tunduk padanya lalu dia menang dan kalian mengikutinya, kemudian orang-orang atau mayoritas dari rakyat akan mengikuti kalian , lalu kalian mengusir penduduk Mesir darinya.

Ini adalah kedustaan yang dia sendiri dan orang-orang yang mengetahui situasi, mengetahui bahwa Musa tidak bersekongkol dengan siapa pun dari para penyihir. Bahwa mereka itu dikumpulkan menurut perintah Fir’aun melalui kaki tangannya.

Bahwa apa yang dibawa oleh Musa adalah mukjizat ilahiyyah. Bahwa ahli sihir itu telah mengeluarkan segala kemampuan mereka untuk mengalahkan Musa namun mereka kalah lalu kebenaran menjadi jelas bagi mereka dan mereka pun mengikutinya.

Kemudian Fir’aun mengancam mereka dengan mengatakan ”kelak kalian akan mengetahui (akibat perbuatan ini)” yakni hukuman yang aku siapkan untukmu.

(Tafsir as-Sa’di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di rahimahullah pakar tafsir abad 14 H)

Dr Muhammad Sulaiman Al Asyqar berkata ketika menyebutkan firman Allah tentang ucapan Fir’aun,

قَبْلَ أَنْ ءَاذَنَ لَكُمْ ۖ

(sebelum aku memberi izin kepada kalian)

Ini merupakan gambaran betapa buruk pandangan Fir’aun, karena sesungguhnya keimanan kepada kebenaran tidak memerlukan izin siapa pun, sebab dengan keimanan itulah seseorang akan selamat dan kekufuran akan mengakibatkan kebinasaan.”

(Zubdatut Tafsir Ringkasan Tafsir Fathul Qadir)

Fir’aun ketika dalam keadaan terjepit karena para penyihir telah beriman kepada Allah dan mengikuti tuntunan Nabi Musa Alaihis Salam, Fir’aun berdusta dan menuduh Nabi Musa Alaihis Salam sebagai guru senior dari para penyihir (lihat surat Thaha 71) dan menuduh para penyihir bersama Nabi Musa Alaihis Salam telah bersepakat sebelum ini untuk melakukan makar hendak menggulingkan kekuasaan Fir’aun dan hendak mengusir rakyat pribumi dari negeri Mesir.

Allah berfirman atas lisan Nabi Musa Alaihis Salam ketika memberikan nasihat kepada para penyihir agar tidak berdusta atas nama Allah. Barangsiapa berdusta atas nama Allah, maka Allah akan membinasakannya dengan azab.

“Sungguh rugi orang yang mengada-adakan kebohongan.”

(Surat Thaha 61)

Janganlah kita mudah untuk mencari-cari kesalahan saudara kita bahkan sampai memfitnah dan menuduh dengan tuduhan keji. Hendaklah kita bersikap jujur dan rendah hati serta mudah untuk tunduk mengikuti kebenaran.

Semoga Allah mensucikan hati kami, meluruskan lisan kami dari dusta dan perkataan buruk lainnya. Semoga Allah memberikan kepada kami hidayah, mengaruniakan istiqamah sampai akhir hayat.. (Ikh)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini