KNews.id – Jakarta – Hampir 160 ribu lulusan baru atau fresh graduate melamar untuk mengikuti Program Nasional yang diselenggarakan oleh pemerintah. Namun, hanya 20 ribu pendaftar yang berhasil mendapatkan kuota tahap pertama.
Ada banyak alasan program magang tersebut diserbu lulusan baru, termasuk sulit mencari lowongan kerja. Hal itu dirasakan oleh Sarjana Oseanografi Universitas Diponegoro, Wihda Aufi Nur Salsabila. Angkatan kerja yang lulus sejak Mei 2025 tersebut mengaku lamaran kerjanya kerap ditolak.
“Susah banget dapat pekerjaan sekarang. Saya bisa daftar sampai 10 lowongan kerja per hari. Usaha sudah maksial, cuman lapangan kerja dengan jurusan saya memang minim,” kata Wihda kepada Katadata.co.id dalam Peluncuran Program Magang Nasional, Senin (20/10).
Hingga akhirnya Wihda mendapatkan informasi mengenai Program Magang Nasional. Dia diterima sebagai Peneliti Ekonomi Biru di Indonesia Blue Economy Center atau IBEC. Adapun, IBEC merupakan platform penelitian ekonomi biru yang dimiliki Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Jakarta.
“Pasar kerja Jurusan Oseanografi masih sedikit, jadi bersyukur dapat kesempatan ini. Selain itu, sebagai lulusan baru yang minim pengalaman kerja, kesempatan ini bisa membantu peningkatan kompetensi diri,” katanya.
Mencari Pengalaman
Sementara itu, Albertus Andresta Agung Putra menilai sulit mendapatkan lapangan kerja lantaran belum memiliki portofolio yang cukup. Albertus mengaku telah mencari lowongan kerja di industri media massa sejak lulus Agustus 2025 dari program diploma III Jurusan Komunikasi Terapan Universitas Sebelas Maret.
Dia mengaku sempat tergiur untuk bekerja di industri finansial akibat menganggur selama 2 bulan terakhir. Karena itu, Albertus menilai program Magang Nasional sebagai kesempatan untuk melanjutkan niatnya bekerja di industri media massa pada tahun depan.
“Saya tertarik bekerja di industri media massa, tapi untuk bekerja di sana butuh portofolio yang kuat. Itu alasan saya tidak lolos melamar kerja,” kata Albertus.
Albertus kini diterima sebagai Account Executive di PT Lativi Media Karya atau Tv One dalam program Magang Nasional. “Walaupun punya pengalaman banyak, tapi itu tidak menentukan seseorang bisa langsung dapat kerja setelah lulus kuliah,” katanya.
Mencari Pendapatan
Adapun Wirangga Saputra mengaku mendaftar program Magang Nasional akibat minimnya lapangan kerja di industri media massa bagi lulusan baru dari Universitas Mercu Buana Jurusan Ilmu Komunikasi sejak Februari 2025. Wirangga menilai hal tersebut disebabkan oleh menurunya performa finansial industri media massa nasional dan disrupsi teknologi.
Di samping itu, Wirangga mengaku alasan utama dirinya mengikuti program Magang Nasional adalah untuk memiliki pendapatan. Sebab, Wirangga mengaku pernah tidak mendapatkan upah dalam program magang di tempat usaha sebelumnya.
“Serius, sekarang sangat sulit mencari kerja. Walaupun ada di program magang, kadang tidak dihargai atau tidak dibayar,” kata Wirangga.
Wirangga kini ditempatkan sebagai Asisten Produser Kreatif di PT Surya Citra Media Tbk atau SCTV. Menurutnya, kesempatan tersebut akan membantu memenuhi biaya hidupnya sehari-hari.