spot_img
Kamis, Mei 2, 2024
spot_img

Subsidi PPnBM Muncul, BCA dan Bank Mandiri Buka Suara…

KNews.id- Subsidi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) dari pemerintah yang berlaku mulai 1 Maret 2021, diharapkan dapat mendorong penyaluran kredit kendaraan bermotor.

Data Bank Indonesia mencatat kredit kendaraan bermotor turun 24,4 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi sebesar Rp107,3 triliun pada Desember 2020. Penurunan pada bulan tersebut lebih dalam dari November 2020 yang terkoreksi 22,8 persen yoy.

- Advertisement -

Corporate Secretary Group Bank Mandiri, Rudi As Aturridha menyampaikan perseroan melihat stimulus tersebut sangat positif untuk mendorong sisi permintaan masyarakat, terutama pada kepemilikan kendaraan bermotor.

Tahun lalu, baki debet kredit kendaraan bemotor Bank Mandiri tercatat turun menjadi Rp29,8 triliun dari Rp35 triliun pada tahun 2019. Penurunan tersebut sejalan dengan melambatnya penjualan kendaraan motor dan mobil yang dibiayai Mandiri Tunas Finance (MTF) dan Mandiri Utama Finance (MUF).

- Advertisement -

Meski demikian, perseroan melihat keberhasilan program vaksinasi dan efektivitas vaksin masih akan menjadi game changer untuk pemulihan ekonomi secara keseluruhan. Jika berhasil, maka optimisme masyarakat akan meningkat dan konsumsi masyarakat diperkirakan akan tumbuh positif.

Bank Mandiri berharap penyaluran kredit kendaraan bermotor melalui Mandiri Tunas Finance dan Mandiri Utama Finance dapat tumbuh positif tahun ini. Untuk itu, perseroan akan memanfaatkan kekuatan basis nasabah Bank Mandiri di wholesale, baik corporate commercial maupun kelembagaan, dengan mengejar potensi payroll atau pegawai.

- Advertisement -

“Kita juga mengoptimalkan joint program marketing khususnya dengan dealerdealer rekanan, untuk memberikan promosi yang menarik kepada nasabah,” terangnya.

Sementara itu, Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F Haryn menyampaikan perseroan berharap geliat bisnis kredit kendaraan bermotor akan segera pulih sejalan dengan berbagai kebijakan pemerintah, regulator, dan otoritas perbankan.

Sepanjang tahun 2020, pada portofolio kredit konsumer, kredit kendaraan bermotor BCA terkontraksi 22,6 persen yoy menjadi Rp36,9 triliun. Adapun pada tahun ini, BCA tidak menetapkan target spesifik untuk pertumbuhan bisnis kredit kendaraan bermotor karena situasi ketidakpastian di tengah tantangan pandemi Covid-19 saat ini.

“Kami mencermati bahwa di tengah tantangan pandemi Covid-19, permintaan kredit di sektor perbankan masih dalam proses pemulihan, sejalan dengan berlanjutnya pandemi yang membatasi mobilitas dan mempengaruhi iklim bisnis,” imbuhnya.

Ekonom BNI, Ryan Kiryanto menyebut insentif PPnBM mulai 1 Maret 2021 itu merupakan sebuah terobosan. Dengan adanya keringanan perpajakan tersebut, maka harga mobil baru akan turun sehingga memberikan dorongan kepada konsumen untuk membeli.

Apalagi insentif itu akan diikuti dengan relaksasi di andem perbankan berupa penurunan bobot risiko kredit (ATMR) untuk kredit dan pembiayaan bermotor. Dengan penurunan ATMR, bank akan memacu kredit kendaraan bermotor.

“Bank akan memacu kreditnya [kendaraan bermotor] dengan ATMR yang rendah, sehingga pertumbuhan kredit mudah-mudahan naik,” terangnya. 

Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah mengatakan stimulus pembebasan PPnBM diberikan kepada mobil yang diproduksi dalam negeri di bawah 1500 cc yang merupakan mobil dengan target pasar kelas menengah bawah. Sementara itu, kelompok menengah bawah yang paling terdampak akibat andemic Covid-19, mengalami penurunan daya beli.

“Dengan pertimbangan itu, saya perkirakan stimulus pembebasan PPnBM ini meskipun didorong juga dengan penurunan ATMR kredit, tidak akan signifikan meningkatkan pembelian mobil. Akan berbeda apabila yang dibebaskan PPnBM kendaraan mewah yang diproduksi di dalam negeri yang target pasarnya adalah kelompok menengah atas yang masih punya daya beli,” terangnya.

Meski begitu, Piter tetap mengapresiasi adanya stimulus itu. Hal tersebut tersebut akan mendorong pembelian dan penyaluran kredit kendaraan bermotor, meski tidak akan besar.

“Kelompok menengah yang masih memiliki daya beli, besar kemungkinannya memanfaatkan kesempatan untuk membeli kendaraan. Walaupun sekali lagi tidak akan cukup besar,” lanjutnya. (Ade)

Sumber: Bisnis

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini