KNews.id – Jakarta – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyadi Indrawati memberi waktu satu bulan kepada Direktur Jenderal (Dirjen), Bimo Wijayanto untuk mempelajari sistem coretax. Hal ini menyusul banyaknya pertanyaan awak media kepada Bimo terkait sistem inti administrasi perpajakan tersebut.
“Untuk beberapa pertanyaan mengenai coretax, mungkin untuk fair-nya, kita akan meminta nanti Pak Dirjen Pajak Baru, Pak Bimo untuk melihat dulu ke dalam, berikanlah satu bulan beliau untuk melihat semuanya, sehingga melihat data, fakta, realita, dengan fresh perspektif dari Dirjen Pajak yang baru,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBNKiTA di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (23/5/2025).
Sri Mulyani menyebut, pada gilirannya Bimo akan mengadakan press briefing tersendiri untuk menjawab beberapa pertanyaan terkait coretax atau hal-hal lainnya yang berkaitan dengan perpajakan.
“Nanti beliau akan membuat penjelasan terpisah karena Dirjen Pajak biasanya memang karena scoop-nya begitu banyak dan besar, bisa membuat press briefing tersendiri mengenai entah coretax atau hal-hal lain,” katanya.
Selain Bimo, Direktur Jenderal Bea Cukai, Letnan Djaka Budi Utama juga diberikan amanah untuk mempelajari materi terkait kepabeanan dan cukai. Maka, tidak adil rasanya apabila Djaka sudah digempur pertanyaan yang padahal dia baru saja dilantik hari ini.
Maka dari itu, Sri Mulyani juga memberikan waktu satu bulan untuk Djaka untuk memahami materi itu.
“Nggak fair baru tiga jam sudah ditanya banyak hal, jadi beliau (Dirjen Bea Cukai) nanti juga akan membutuhkan waktu satu bulan,” ucap Sri.
Dia pun berharap dalam sebulan ke depan Dirjen Pajak Bimo Wijayanto dan Dirjen Bea Cukai Djaka Budhi Utama akan menggelar press briefing dengan media.
“Kita semua menyambut welcome to Kementerian Keuangan dan kami semuanya, kita bekerja sama dan bekerja bersama, berat sama dipikul ringan sama dijinjing. Jadi ini tidak individual responsibility, ini adalah institusi kita bersama,” ucapnya.
