Selain itu, di satu sisi, Mahfud MD yang juga menjadi Ketua Komite Pencegahan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU), lalu Ketua PPATK Ivan Yustiavandana sebagai sekretaris, dan Sri Mulyani sebagai anggota dinilai tak elok punya perbedaan persepsi soal pembacaan data.
Misbakhun heran mengapa di satu sisi ketua dan sekretaris punya sikap lain, sedangkan anggota seperti Sri Mulyani juga punya sikap lain.
“Harus dibuka memang. Saya menyampaikan sekali lagi, silakan perbedaan data itu diselesaikan di tingkat permerintah. Karena Pak Mahfud ketuanya, sekretarisnya Kepala PPATK, dan anggotanya beragam di antaranya Menkeu. Masa ketua dan sekretaris ada di satu sisi, dan anggota berbeda dalam membaca sumber data. Ini tidak bagus buat publik,” katanya. (Bay/Pk)
