spot_img
Sabtu, April 20, 2024
spot_img

Sektor Ini akan Menjadi Penentu Ekonomi Indonesia Meroket atau Nyungsep!

KNews.id- Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun 2022 bisa mencapai 5-5,5%. Target ini telah diajukan pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022 kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Untuk mencapainya, ada sektor yang bakal menjadi penentu tercapai atau tidaknya target pertumbuhan ekonomi tersebut. Pengamat Kebijakan Publik/ Akademisi Fisip UI Andrinof A. Chaniago mengatakan, sektor penentu pertumbuhan ekonomi RI adalah industri.

- Advertisement -

“Sektor industri share-nya besar, tapi angka porsinya terus turun dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, kalau gak berikan perhatian serius pada industri untuk bangkit, tumbuh sehat, sulit bikin RI ekonomi tangguh tumbuh berkelanjutan,” paparnya dalam acara ‘Refleksi 76 Tahun Kemerdekaan RI’ secara daring.

Menurutnya, Indonesia tidak bisa mendorong sektor pertanian untuk mengejar pertumbuhan ekonomi. Meski untuk sub sektor perkebunan masih bisa digenjot dengan segala konsekuensinya.

- Advertisement -

Dia mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan sektor industri di bawah rata-rata Gross Domestic Product (GDP/PDB) total, yang justru menyumbang lambatnya ekonomi.

“Ke depan saya bikin simulasi, statistik kalau mau ekonomi tumbuh 5,5% atau 5,7%, industri harus tumbuh 5,5%, artinya kalau industri tetap seperti sekarang 3,8%-4% sulit Indonesia mendekati 6%,” jelasnya.

- Advertisement -

Lebih lanjut dia mengatakan, untuk menjadikan ekonomi RI tangguh, maka diperlukan pertumbuhan ekonomi 6%, setidaknya dalam kurun waktu 20 tahun. Ini sudah dicapai oleh Jepang, Korea, Taiwan, China, India, Vietnam.

“Ini membuat mereka capai lompatan signifikan, ini harus jadi perhatian kita, concern ke industri harus dibangkitkan, digenjotkan,” lanjutnya.

Andrinof mengatakan China, Vietnam, dan India tidak hanya menjual harta sumber daya alam saja. Tapi mereka menjual barang hasil dari pengetahuan, hasil dari inovasi, dan teknologi.

“China penguasa pangsa pasar dunia nomor satu lampaui AS yang lama jadi adidaya, ekspor US$ 1,162 triliun, Vietnam yang gak dilirik pertumbuhan ekonomi rata-rata 6% lebih sudah US$ 150 miliar (ekspor), India US$ 53 miliar, dan Indonesia hanya US$ 22 miliar,” paparnya. (Ade/cnbc)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini