spot_img
Jumat, Maret 29, 2024
spot_img

Sekali Lagi, Memahami Debt Ceiling dan Lika-likunya

Oleh: Edhi Pranasidhi, Pengamat Pasar Modal

KNews.id- Pemerintah Amerika Serikat telah mencapai limit plafond hutangnya (debt ceiling) sebesar $31,4 triliun pada 19 Januari 2023. Departemen Keuangan AS telah melakukan langkah-langkah darurat untuk memungkinkan pembiayaan aktivitas pemerintah terus berlanjut, tetapi pembiayaan darurat ini diperkirakan akan habis pada 1 Juni. Jika Kongres tidak menaikkan batas hutang pada tenggat 1 Juni, pemerintah AS bisa mengalami default (gagal bayar hutang) yang akan berdampak sangat buruk pada ekonomi.

- Advertisement -

Partai Demokrat mengontrol DPR dan Senat, tetapi mereka tidak memiliki cukup suara untuk menaikkan batas hutang sendiri. Mereka membutuhkan dukungan setidaknya 10 senator Republik untuk menaikkan batas hutang.

Partai Republik menuntut agar Partai Demokrat setuju untuk melakukan pemotongan pengeluaran dan reformasi lainnya sebagai syarat dukungan mereka. Partai Demokrat menolak untuk membuat pengakuan apapun, dan mereka memperingatkan bahwa kegagalan bayar akan menjadi “bencana keuangan” bagi negara.

- Advertisement -

Situasinya sangat tegang dan tidak jelas apa yang akan terjadi. Jika Kongres tidak menaikkan batas hutang pada 1 Juni, pemerintah AS bisa mengalami kegagalan bayar hutang untuk pertama kalinya dalam sejarah. Ini akan berdampak buruk pada ekonomi dan bisa menyebabkan krisis keuangan global.

Gagal Bayar akan meningkatkan laju pengangguran

- Advertisement -

Jumlah orang Amerika yang akan kehilangan pekerjaan jika pemerintah AS gagal membayar hutangnya sulit diprediksi. Namun, para ekonom memperkirakan bahwa gagal bayar tersebut bisa menyebabkan hilangnya jutaan lapangan kerja.

Sebuah studi oleh Moody’s Analytics menemukan bahwa gagal bayar tersebut dapat menyebabkan hilangnya 2,6 juta pekerjaan dalam setahun. Studi tersebut juga menemukan bahwa gagal bayar tersebut dapat menyebabkan resesi, yang akan lebih merusak ekonomi dan menyebabkan hilangnya lebih banyak pekerjaan.

Studi lain oleh Congressional Budget Office menemukan bahwa gagal bayar tersebut dapat menyebabkan hilangnya 1,3 juta pekerjaan dalam setahun. Studi tersebut juga menemukan bahwa gagal bayar tersebut dapat menyebabkan penurunan PDB sebesar 0,8%.

Dampak gagal bayar tersebut akan bervariasi tergantung pada lamanya gagal bayar dan keparahan penurunan ekonomi yang menyertainya. Namun, jelas bahwa gagal bayar tersebut akan berdampak negatif pada ekonomi dan menyebabkan hilangnya lapangan kerja. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan hilangnya pekerjaan dalam kasus gagal bayar:

  • Penurunan belanja konsumen: Jika konsumen khawatir tentang ekonomi, mereka mungkin kurang cenderung untuk mengeluarkan uang. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya lapangan kerja di sektor ritel dan jasa.
  • Penurunan investasi: Bisnis mungkin kurang cenderung untuk menginvestasikan dana mereka pada proyek-proyek baru jika mereka khawatir tentang ekonomi. Hal ini dapat menyebabkan hilangnya lapangan kerja di sektor konstruksi dan manufaktur. Penurunan belanja pemerintah: Jika pemerintah terpaksa mengurangi pengeluarannya, hal ini dapat menyebabkan hilangnya lapangan kerja di sektor publik.
  • Perlu dicatat bahwa ini hanya perkiraan, dan jumlah aktual dari hilangnya lapangan kerja bisa lebih tinggi atau lebih rendah. Dampak gagal bayar tersebut juga tergantung pada tindakan yang diambil oleh pemerintah dan Federal Reserve untuk memitigasi kerusakan.
  • Pemerintah AS belum pernah gagal bayar pada utangnya, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa hal tersebut dapat terjadi di masa depan. Batas plafon utang adalah batas atas pada berapa banyak uang yang dapat dipinjam oleh pemerintah, dan jika Kongres tidak menaikkan plafon tersebut, pemerintah pada akhirnya akan kehabisan uang dan tidak dapat membayar tagihannya. Hal ini akan disebut sebagai gagal bayar.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya gagal bayar pada utang pemerintah AS. Salah satunya adalah gridlock politik. Jika Kongres tidak dapat mencapai kesepakatan untuk menaikkan plafon utang, maka pemerintah dapat gagal bayar. Faktor lainnya adalah resesi. Jika ekonomi mengalami resesi, maka pendapatan pemerintah akan menurun dan pemerintah akan membutuhkan lebih banyak uang untuk menutup pengeluarannya. Hal ini dapat menyebabkan gagal bayar.

Konsekuensi dari gagal bayar pada utang pemerintah AS akan sangat serius. Hal ini akan merusak ekonomi AS, menaikkan suku bunga, dan membuat lebih sulit bagi pemerintah untuk meminjam uang di masa depan. Hal ini juga dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan pada dolar AS dan sistem keuangan global.

Walau gagal bayar pada utang pemerintah AS tidak pasti terjadi. Sejarahnya, Kongres telah selalu menaikkan plafon utang pada masa lalu, dan kemungkinan besar akan melakukannya lagi di masa depan. Namun, risiko gagal bayar adalah nyata, dan ini adalah sesuatu yang perlu diperhatikan oleh para pembuat kebijakan.

Republik vs Demokrat

Per 11 Mei 2023, hanya 10 anggota Partai Republik yang berkomitmen untuk mendukung proposal kenaikan batas hutang. Mereka adalah:

  • Adam Kinzinger (IL)
  • Liz Cheney (WY)
  • Anthony Gonzalez (OH)
  • Brian Fitzpatrick (PA)
  • Adam Kinzinger (IL)
  • Fred Upton (MI)
  • Maria Elvira Salazar (FL)
  • Peter Meijer (MI)
  • Brian Mast (FL)
  • Don Bacon (NE)

Kesepuluh anggota Partai Republik ini dianggap sebagai golongan moderat atau independen. Kemungkinan hanya mereka yang akan menjadi dari Partai Republik yang akan mendukung proposal kenaikan batas hutang, karena mayoritas besar Partai Republik menentang kenaikan batas hutang tanpa pemotongan pengeluaran.

Catatan: Proposal kenaikan batas hutang sebesar $1,5 tln  masih dalam tahap awal negosiasi, dan mungkin ada lebih banyak anggota Partai Republik yang akan mendukungnya di masa depan. Namun, juga mungkin proposal tersebut gagal disahkan oleh Kongres, karena menghadapi oposisi yang kuat dari Partai Republik.

Senat AS

Per tanggal 11 Mei 2023, terdapat 48 anggota Senat yang berasal dari Partai Demokrat. Selain itu, terdapat 49 anggota Senat yang berasal dari Partai Republik, dan 3 anggota yang berasal dari Partai Independen.

Saat ini, Partai Demokrat memiliki mayoritas tipis karena dukungan dari anggota independen di Senat, namun mereka membutuhkan dukungan dari setidaknya 10 anggota Partai Republik untuk dapat melewati undang-undang. Ketiga anggota Senat yang berasal dari Partai Independen di Kongres Amerika Serikat ke-118 berafiliasi dengan Partai Demokrat. Mereka adalah:

  • Kyrsten Sinema dari negara bagian Arizona
  • Angus King dari Maine
  • Bernie Sanders dari Vermont

Senator-senator tersebut dianggap sebagai senator progresif, dan mereka sering memberikan suara dengan Partai Demokrat pada isu-isu kunci. Namun, secara teknis mereka bukan anggota dari Partai Demokrat, dan mereka memiliki kebebasan untuk memberikan suara sesuai dengan hati nurani mereka pada beberapa isu. (Ade)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini