Saksi Bisu Pembantaian Ribuan Anggota PKI di Luweng Grubug, Yogyakarta

116
Saksi Bisu Pembantaian Ribuan Anggota PKI di Luweng Grubug, Yogyakarta
Luweng Grubug
Advertisement

KNews – Saksi bisu pembantaian ribuan anggota PKI di Luweng Grubug, Yogyakarta. Luweng Grubug, lubang besar di Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta menyisakan misteri yang belum terpecahkan.

Tidak nampak jalan khusus menuju lokasi yang dikenal warga sangat angker karena masih sering terdengar jeritan manusia serta bau anyir yang sering menyengat hingga pemukiman warga.

Advertisement

Untuk mendekati luweng yang dinamakan luweng Grubug ini, ada sebuah jalur jalan petani sekitar di musim kemarau menuju tegal.

Namun ketika musim penghujan tidak nampak lagi jalur sempit itu lantaran digunakan untuk lahan bertani.  Semakin dekat suara gemuruh air semakin keras terdengar.

Nampak luweng besar atau disebut sinkhole menganga dengan tumbuhan di tengah-tengah yang menjulang. Luweng Grubug merupakan saksi bisu yang menjadi neraka bagi anggota PKI.

Puluhan ribu anggota partai terlarang di Indonesia ini ditumpas oleh rezim Soeharto kala itu. Luweng Grubug terletak di dusun Jetis Wetan, Kalurahan Pacarejo Semanu.

“Dulu para anggota PKI dibawa pakai truk dan parkir di perempatan jalan dan berjajar. Kemudian mereka dirantai dan diminta berjalan menuju luweng Grubug,” tutur Santoso warga Kuwangen Lor, Pacarejo Semanu.

Diceritakannya, para anggota PKI tiba di lokasi tengah malam. Suara rantai yang mengikat kaki anggota PKI terdengar dari pemukiman warga.

Begitu pula dengan jeritan ketika satu persatu mereka masuk ke luweng dan di bawahnya mengalir sungai bawah tanah.

“Ini cerita simbok saya waktu itu, warga takut dan hanya mengintip dari dinding bambu rumah. Jumlahnya banyak karena tiap malam datangnya, lebih dari 10 ribu karena bertahun-tahun,” tuturnya.

Dilanjutkannya, kejadian pembunuhan ribuan anggota PKI terjadi selama beberapa tahun.  Semua dilakukan tengah malam oleh anggota tentara dengan seragam dan senjata lengkap.

Pemberantasan PKI ini terjadi sejak tahun 1966 hingga 1969. Bahkan ada yang sampai pagi hari sehingga warga takut keluar rumah untuk ke pasar.

Mereka dihentikan tidak beraktivitas sebelum aksi tentara selesai. Hingga saat ini warga sekitar masih sering mendengar suara jeritan dari luweng tersebut. Bahkan bau anyir sering muncul.  “Ini tadi ada asap kan keluar dan bau anyir,” lanjutnya.

Memang benar saat reporter mendekat, kepulan asap keluar disertai bau anyir. Perlahan lahan asap hilang dan hanya suara derasanya air di bawah tanah dengan kedalaman sekitar 90 meter.

Hingga saat ini tidak ada data resmi berapa para anggota PKI yang dihabiskan secara masal di Luweng Grubug.  Namun warga percaya jika jumlahnya mencapai puluhan ribu.

Kepercayaan ini karena pembantaian selama beberapa tahun dan tiap malam dilakukan. Meskipun keramat, namun Luweng Grubug menyimpan eksotisme luar biasa lewat cahaya surga.

Sejak dibuka menjadi destinasi wisata minat khusus Gua Jomblang. Wisatawan bisa menikmati keindahan siluet sinar matahari dari dasar gua. (RKZ/dmcrz)