KNews.id – Saham PT Astra International Tbk (ASII) sedang murah. Alhasil, Trimegah Sekuritas masih memberikan rekomendasi beli saham ASII dengan target harga Rp 8.000. Dalam dua bulan terakhir, saham raksasa otomotif ini terguncang dua sentimen negatif, sehingga harganya turun 5,4% menjadi Rp 6.550 dari Rp 6.925. Penurunan ini menjadi momentum untuk mengoleksi saham ASII.
Berdasarkan riset Trimegah Sekuritas, dikutip Selasa (22/8/2023), sentimen negatif pertama berasal dari tren penurunan penjualan mobil dalam tiga bulan terakhir. Adapun sentimen negatif kedua datang dari penurunan kontribusi segmen otomotif, yang memiliki valuasi lebih tinggi ketimbang segmen alat berat/pertambangan secara historis.
“Namun, sisi positifnya, pangsa pasar Astra mencapai 58% selama Mei-Juli 2023, naik dari periode enam bulan sebelumnya sebesar 54%,” tulis Trimegah.
Trimegah menilai, penurunan penjualan mobil selama Mei-Juli 2023 dipicu aksi menunda pembelian konsumen menjelang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023, pameran otomotif terbesar di Indonesia sekaligus Asia Tenggara, yang digelar di ICE-BSD City, Tangerang, Banten, 10-20 Agustus 2023.
Soalnya, di pameran itu, para agen pemegang merek (APM) melalui jaringan dealer memberikan diskon besar untuk sejumlah model baru. Dari keterangan sumber Trimegah, pengunjung GIIAS 2023 naik 20% dibandingkan tahun lalu. Per Juli 2023, penjualan mobil Grup Astra naik 6,1% menjadi 326 ribu unit, mencapai 54% dari proyeksi setahun penuh Trimegah Sekuritas.
Di sisi lain, kuartal II-2023, kontribusi laba bersih divisi otomotif turun menjadi 30,5% dari kuartal sebelumnya sebesar 34,7%. Namun, jumlah ini lebih tinggi dibandingkan kuartal II-2022 sebesar 18%. Lebih jauh lagi, Trimegah mencatat, return on equity (ROE) Astra, di luar PT United Tractors Tbk (UNTR), hanya 10,3%, di bawah rata-rata 10 tahun terakhir. Alasnanya, ekspansi investasi ke sektor nonotomotif dan nontambang sejauh ini belum membuahkan hasil.
“Perbaikan investasi di segmen itu akan menjadi katalis kuat saham ASII. Hal yang patut dicatat, Astra memiliki kemewahan untuk menggarap peluang investasi tanpa mengorbankan kinerja keuangan, karena memiliki neraca dan arus kas solid,” papar Trimegah.
Sejalan dengan itu, Trimegah mempertahankan rekomendasi buy saham ASII dengan target harga Rp 8.000. Saat ini, saham ASII diperdagangkan dengan valuasi menarik, dengan PER 2023 dan 2024 sebesar 8,1 kali dan 7,9 kali. Bahkan, PER saham ASII 2024 terdiskon 12% dibandingkan saham prinsipal Toyota Motor Corporation (TMC). “Penerimaan pasar yang baik terhadap mobil-mobil hybrid Astra akan menjadi katalis saham ASII ke depan. Kami kira, pasar belum memasukkan faktor ini ke harga saham ASII.” (Zs/ID)
Discussion about this post