spot_img
Jumat, Maret 29, 2024
spot_img

Saat Kerusuhan 98, Lieus Sebut FPI Lindungi Etnis Tionghoa

KNews – Saat kerusuhan 98, Lieus sebut FPI lindungi etnis Tionghoa. Pegiat media sosial Eko Kuntadhi tak mempercayai cerita warga Tionghoa Indonesia, Lieus Sungkharisma. Dikatakan oleh Lieus, Front Pembela Islam (FPI) punya peran untuk melindungi etnis Tionghoa pada saat pecahnya kerusuhan 1998.

Dimana dalam kerusuhan yang awalnya demo untuk melengserkan pemerintahan era Orde Baru itu, menimbulkan jatuhnya banyak korban dari etnis Tionghoa. Toko mereka dijarah, beberapa diantaranya bahkan diperkosa dan kemudian dibunuh.

- Advertisement -

Eko Kuntadhi tak Percaya Cerita Lieus

Tetapi, Eko Kuntadi tak mempercayai begitu saja pernyataan yang diungkap Lieus. Lantaran FPI baru berdiri pada 17 Agustus 1998.

- Advertisement -

Sementara, kerusuhan di berbagai daerah dan salah satunya di Jakarta, yang banyak menimbulkan banyak korban khususnya etnis Tionghoa terjadi pada bulan Mei 1998.

Sebut Tahun 1998, HRS Masih Jualan Minyak Wangi

- Advertisement -

“Kayaknya tahun 1998 Rizieq masih jualan minyak wangi deh. FPI belum ada,” tulis Eko Kuntadhi seperti yang dikutip Hops.ID dari unggahan di Twitter-nya @_ekokuntadhi, pada Kamis 3 Maret 2022.

Sebelumnya, Lieus Sungkharisma dalam sebuah tayangan video yang banyak tersebar di Twitter bercerita tentang pengalamannya dan beberapa kerabatnya saat kerusuhan 1998 terjadi.

Lieus Bercerita Etnis Tionghoa Dilindungi FPI Saat Kerusuhan 1998

Dikatannya, FPI saat itu memiliki banyak andil dalam melindungi etnis Tionghoa yang saat itu banyak menjadi korban saat kerusuhan 98 pecah. Khususnya di Jakarta di daerah Petamburan dekat markas FPI.

Hal itu disampaikan Lieus dalam video unggahan kanal Youtube Refly Harun pada Minggu, 27 Februari 2022, dengan judul, Miris Nasib HRS, Lieus Sungkharisma Ceritakan Kebaikan HRS dan FPI.

Dia menyebut FPI sukses mengusir beberapa tukang palak yang biasanya beraksi di gudang-gudang milik warga etnis Tionghoa.

FPI Melindungi Gudang Milik Etnis Tionghoa

“Bahkan 98 (kerusuhan 1998) juga ada yang bilang, ‘waduh, dulu kalau gak ada FPI sih kita punya gudang-gudang itu banyak preman-preman yang malakin ya’,”kata Lieus.

Dia bahkan menegaskan jika FPI membela beberapa pedagang Tionghoa yang sibuk melindungi gudangnya saat kerusuhan 1998 pecah. “Jadi FPI justru yang belain (pedagang tionghoa Indonesia) saat kerusuhan 98,” jelasnya.

Menyebut Habib Rizieq Orang Baik

Tak hanya itu dia juga menyebut mantan pimpinan FPI Habib Rizieq itu bukan sosok yang menyeramkan. “Kita bahkan selalu menjelaskan ke yang lain-lain (orang lain) Habib bukan sesuatu yang menyeramkan,” tegasnya.

Diceritakannya anggota FPI dan etnis Tionghoa kerap mengadakan pertemuan.

“Munarman (saat itu) masih sekertaris umum, ada ustadz lengkap dah 70 orang ada kali, kita kira-kira 15 orang lah (kelompok Tionghoa Indonesia), dialog tentang rohingya,” kenangnya.

Dia mengaku dalam hatinya Habib Rizieq dan anggotanya adalah orang-orang baik.  “Menurut saya kok baik ya, bisa diajak bicara, menjelang mau pulang kita makan sama-sama, ini luar biasa, saya inget kurmanya gede-gede, di situ pertama kenal,” imbuhnya. (RKZ/hops)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini