spot_img
Sabtu, April 27, 2024
spot_img

Rusia Sebut Ukraina Siap Lakukan Rekayasa Bucha di Kota Lisichansk

KNews – Rusia sebut Ukraina siap lakukan rekayasa Bucha di kota Lisichansk. Kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia Mikhail Mizintsev mengatakan, Dinas Keamanan Ukraina (SBU) dan dinas khusus Inggris sedang merencanakan provokasi di Lisichansk serupa dengan yang di Bucha.

Ia mengatakan bahwa perwakilan dari media massa yang pernah ikut serta dalam rekaman yang dipentaskan di Bucha telah tiba di kota tersebut.

- Advertisement -

“Di Lisichansk, di Republik Rakyat Lugansk (salah satu wilayah Donbas), anggota SBU bersama dengan layanan khusus Inggris sedang mempersiapkan video palsu lainnya. Untuk tujuan ini, perwakilan dari media massa Ukraina dan Barat telah tiba di kota terlebih dahulu, mereka sebelumnya telah membuat rekayasa foto dan video di Bucha,” ujar Mizintsev, dikutip dari TASS, Minggu (24/4).

Kemudian Ia menjelaskan bahwa pejabat militer Rusia telah mendapatkan laporan bahwa oleh otoritas Kiev akan merekayasa “kekejaman” Rusia di sana, dan direncanakan akan menyebar luas di media Barat dalam waktu mendekat.

- Advertisement -

Dia menambahkan bahwa Kiev sengaja menciptakan kondisi untuk provokasi oleh SBU pada hari Paskah untuk memicu gelombang baru Russophobia di Ukraina dan luar negeri.

“Tindakan provokatif dilakukan di tengah kampanye rezim Kiev di media Ukraina dengan menuduh Rusia mengorganisir ‘pemboman rudal terhadap fasilitas keagamaan’,” jelas Mizintsev.

- Advertisement -

Menurutnya, provokasi tersebut bertujuan untuk menjelekkan nama Gereja Ortodoks Ukraina Patriarkat Moskow. Patriark Kirill, kepala Gereja Ortodoks Rusia, telah lama menjadi sekutu utama Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Tapi dukungan publiknya untuk Putin di Ukraina dianggap berlebihan bagi banyak orang Kristen Ortodoks, terutama orang Ukraina yang berada di bawah otoritas Patriarkat Moskow Kirill.

Sarjana Agama Sergei Chapnin dari Universitas Fordham mengatakan, sekitar setengah dari 45 keuskupan Ortodoks Ukraina telah berhenti menyebut Patriark Kirill selama doa.

Ini bisa dibilang mereka secara “de facto” memisahkan diri dari otoritas Moskow. (RKZ/rmol)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini