spot_img
Sabtu, April 20, 2024
spot_img

Rusia Makin Kuat, Putin Mendapat Bantuan 16.000 Pasukan Timur-Tengah!

KNews.id- Presiden Rusia Vladimir Putin berencana mendatangkan 16 ribu pejuang dari Timur Tengah untuk menyerang Ukraina. Tak hanya itu, Putin juga terbuka kepada siapapun yang ingin membantu separatis di Donbass timur. Bahkan pihaknya bersedia membekali sukarelawan dengan persenjataan yang lengkap. Hal ini disampaikan Putin saat melakukan pertemuan bersama Dewan Keamanan Rusia, pada Jumat (11/3).

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan, ada sebanyak 16 ribu sukarelawan di Timur Tengah. Mereka siap datang untuk berperang dengan pasukan dukungan Rusia di wilayah Donbass, yang memisahkan diri di Ukraina timur. Melansir CNA, Putin mendukung penuh aksi sukarelawan tersebut. Ia bahkan berencana membekali pasukan Timur Tengah dengan persenjataan.

- Advertisement -

“Jika Anda mengetahui bahwa ada orang-orang yang ingin atas kemauan mereka sendiri, bukan karena uang, untuk datang membantu orang-orang yang tinggal di Donbass, maka kita perlu memberi mereka apa yang mereka inginkan dan membantu mereka sampai ke zona konflik,” kata Putin, seperti dikutip dari CNA.

Shoigu juga mengusulkan agar rudal Javelin dan Stinger buatan barat yang kini dikuasai Rusia harus diserahkan pada pasukan Donbass.

- Advertisement -

“Mengenai pengiriman senjata, terutama senjata buatan Barat yang jatuh ke tangan tentara Rusia, tentu saja saya mendukung kemungkinan memberikannya kepada unit militer republik rakyat Lugansk dan Donetsk,” kata Putin.

“Tolong lakukan ini,” katanya kepada Shoigu.

- Advertisement -

Sebagai informasi, Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari setelah Putin mengakui wilayah yang memisahkan diri, yakni Lugansk dan Donetsk sebagai negara merdeka. Tindakan Putin tersebut menerima kecaman secara internasional.

Sementara itu, Rusia menyebut “operasi militer khusus” di Ukraina adalah tanggapan paksa terhadap apa yang disebutnya genosida. Shoigu mengatakan militer Rusia berencana memperkuat perbatasan Baratnya, setelah adanya kabar peningkatan unit militer Barat di perbatasan Rusia. (AHM/trbnws)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini