KNews.id – Ruang pertumbuhan kinerja PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), baik dari sisi operasional dan keuangan, terbuka lebar didukung tiga pilar utama bisnis. Sejumlah faktor pemacu pertumbuhan juga telah terlihat melalui empat aspek yang saat ini tengah dioptimalkan perseroan.
Dalam riset terbarunya, Panin Sekuritas mengungkap empat faktor pendongkrak pertumbuhan kinerja GOTO, yaitu peningkatan kualitas GTV, optimalisasi take rate, peningkatan value added service, dan posisi kas yang sehat.
Analis Panin Sekuritas Rival Rafly menjelaskan GOTO merupakan perusahaan ekosistem digital terbesar dan terintegrasi yang ditopang tiga pilar bisnis, yaitu on-demand services (mobilitas, pengiriman makanan, dan logistik), e-commerce (marketplace pihak ketiga dan official store, instant commerce, interactive commerce, dan rural commerce) dan financial technology services (pembayaran, layanan keuangan, dan solusi teknologi untuk pedagang).
Dia mengatakan, ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan terus bertumbuh didukung mayoritas penduduk berusia produktif. Berdasarkan rata-rata pertumbuhan tahunan GTV E-commerce mencapai 17% per tahun dalam tiga tahun ke depan menjadi US$ 95 miliar pada 2025, dibandingkan tahun 2022 sekitar US$ 59 miliar.
Hampir serupa juga terjadi pada industri ride hailing yang kini menyisakan dua nama besar di Indonesia. Menurut dia, hal ini menjadikan tingkat persaingan industri semakin lebih ringan. Apalagi di tengah peningkatan mobilitas masyarakat, pertumbuhan jumlah penduduk, dan peningkatan permintaan pengiriman barang.
Begitu juga dengan segmen bisnis financial technology. Menurut dia, pertumbuhan payment pada digital financial services (DFS) di Indonesia diproyeksikan menjadi US$ 421 miliar pada 2025 (CAGR 17%), dengan tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan historis. Hal tersebut akan mempengaruhi nilai transaksi e-wallet di Indonesia bakal mencapai US$ 70,1 miliar pada 2025.
Dari sisi take rate, dia mengatakan, GOTO berpotensi melanjutkan pertumbuhan dalam beberapa tahun mendatang. Take rate on demand services (ODS) diperkirakan tumbuh ke level 23% pada periode mendatang, dibandingkan realisasi kuartal II-2023 sekitar 21,7%. Sedangkan take rate layanan e-commerce melalui Tokopedia diharapkan bisa meningkat menjadi 4% pada periode mendatang, dibandingkan kuartal II-2023 sekitar 3,8%.
“Perseroan juga tengah terus meningkatkan value addes services untuk membantu merchant bertumbuh dan meningkatkan bisnisnya. Dengan sejumlah upaya peningkatan layanan diharapkan take rate akan bertumbuh mendatang, sehingga berimbas positif terhadap tingkat margin keuntungan GOTO ke depan,” terangnya.
Penambahan Layanan
Panin Sekuritas juga memberikan pandangan positif terhadap upaya manajemen memberikan nilai tambah layanan kepada para pelanggan. Rivai mengatakan, peningkatan nilai tambah tersebut berkorelasi positif terhadap pertumbuhan take rate. Semakin tinggi nilai tambah yang didapatkan pelanggan tentu peluang bagi GOTO untuk menaikkan take rate semakin terbuka. Alhasil, penguatan margin keuntungan bisa dilanjutkan.
Sedangkan dari posisi kas, Rivai menjelaskan, GOTO didukung posisi kas keuangan yang sehat dengan nilai kas bersih mencapai Rp 25,43 triliun hingga semester I-2023. Perseroan juga dalam posisi net cash. Hal ini memungkinkan perseroan untuk melanjutkan ekspansi dalam rangka mempercepat pertumbuhan profitabilitas ke depan.
Berbagai faktor tersebut mendorong Panin Sekuritas untuk menginisiasi target beli saham GOTO dengan rekomendasi beli. Target tersebut juga mempertimbangkan proyeksi kenaikan pendapatan perseroan menjadi Rp 14,08 triliun tahun ini dengan rugi bersih diprediksi berkurang menjadi Rp 10,51 triliun. (Zs/ID)
Discussion about this post