KNews – Pegiat media sosial, Yusuf Muhammad, menanggapi pernyataan pengamat politik Rocky Gerung (RG) yang menyebut perdebatan publik di Indonesia terkait kepindahan agama Sukmawati merupakan bukti kegagalan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Yusuf Muhammad menduga Rocky Gerung juga akan menyalahkan Presiden Jokowi terkait status lajang pengamat politik tersebut.
“Gerung jomblo sampai sekarang juga salah Jokowi,” cuit Yusuf Muhammad dalam akun Twitter seraya menyertakan tangkapan layar artikel pemberitaan berjudul Soroti Sukmawati Tinggalkan Islam, Rocky Gerung: Itu Artinya Jokowi Gagal.
Sebelumnya, Rocky Gerung menilai urusan pindah agama Sukmawati dari Islam ke Hindu yang menjadi perdebatan publik di Indonesia merupakan bukti kegagalan Presiden Jokowi.
Kegagalan Jokowi tersebut yakni dalam hal membangun kesetaraan kewarganegaraan. Sebab, menurut Rocky, saat ini masyarakat Indonesia masih ribut dengan persoalan keyakinan orang lain. Bahkan, ia merasa bahwa saat ini bangsa Indonesia telah terpecah karena tidak mengedepankan nilai-nilai persatuan.
“Sukmawati jadi Hindu, semua orang ribut. Ada urusan apa? Urusan privat dia. Artinya, Presiden Jokowi gagal menghasilkan the idea of citizenship,” ujar Rocky Gerung, beberapa waktu lalu.
Rocky menegaskan, kalau orang percaya hubungan antar-individu itu adalah hanyalah hubungan kewarganegaraan maka pasti saat ini tidak akan ada warga negara yang mempersoalkan agama orang lain.
Rocky Gerung juga mengingatkan bahwa dahulu Presiden Jokowi telah berjanji dalam jalan lurusnya untuk menghasilkan hubungan antarwarga yang setara.
“Karena dia kan berjanji dulu di dalam shirotol mustakim-nya (jalan lurusnya) untuk menghasilkan kesetaraan warga negara,” ujarnya.
Adapun sebelumnya, Sukmawati menceritakan keputusannya untuk pindah agama ke Hindu dilatarbelakangi oleh ajaran Bung Karno yang menjunjung tinggi nasionalisme serta tolerasi dan keberagaman.
“Ini merupakan suatu proses perjalanan panjang untuk menjadi Hindu kurang lebih 66 tahun proses saya menjadi, memutuskan sebagai penganut kembali kepada agama leluhur,” kata Sukmawati di Bali. (RKZ/WE)
