KNews – Rocky Gerung dan Denny Siregar saling sindir soal mendirikan negara Islam. Pegiat media sosial, Denny Siregar menyindir pengamat politik, Rocky Gerung yang menilai bahwa orang yang bercita-cita mendirikan negara Islam seharusnya tidak dilarang.
Denny Siregar menyindir, Rocky Gerung lebih baik dikirim ke Afghanistan terlebih dahulu agar bisa merasakan kehidupan di negara Islam tersebut.
Ia menantang apakah Rocky Gerung masih berpikiran membiarkan orang bercita-cita mendirikan negara Islam setelah kembali dari Afghanistan.
“Mending kirim dulu si Rocky ke Afghanistan. Setahun Ana,” kata Denny Siregar melalui akun Twitter @Dennysiregar7, seperti dikutip Terkini.id pada Minggu, 12 Juni 2022.
“Biar dia bisa merasakan dan lihat pas pulang masih ngoceh-ngoceh gak,” sambungnya.
Bersama pernyataannya, Denny Siregar membagikan cuitan netizen @Pencerah__ yang membagikan potongan video perdebatan Rocky Gerung dengan politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko.
“Demokrasi cara berpikir Rocky Gerung sangat kacau dan keblablsan pinter. Pendirian Negara Islam hingga komunis mau diterima di NKRI,” kata netizen ini.
Adapun video yang dibagikan netizen ini adalah potongan perdebatan Rocky Gerung dengan Budiman Sudjatmiko di Rosi Kompas TV dua tahun lalu.
Dalam acara tersebut, Rocky Gerung menilai bahwa kita seharusnya terbiasa hidup dengan adanya orang yang bercita-cita mendirikan negara Islam.
“Kenapa selalu ada semacam obsesi atau keinginan, hasrat untuk mendirikan negara Islam? Karena sejarah kita menyediakan amunisinya melalui Piagam Jakarta. Nah, di dalam teori ideologi, sesuatu yang pernah dihapus, membekasnya itu akan makin dalam,” kata Rocky Gerung.
“Jadi biasakan aja kita hidup dengan ada orang yang bercita-cita mendirikan negara Islam, ya udah, kenapa mesti dilarang? Justru Pancasila dasarnya pertama ada piagam Jakarta, mau dihapus itu sejarah itu?” sambungnya.
Rocky Gerung mengatakan bahwa dalam sejarahnya, Republik Indonesia memiliki ide bermacam-macam, mulai dari negara Islam, liberal, hingga komunis.
“Biaran aja kita hidup dengan seluruh alam pikiran itu. Jadi, jangan di-SKB-kan alam pikiran,” katanya. (RKZ/mks)
