spot_img
Kamis, April 18, 2024
spot_img

RG Heran Negara takut Islam Radikal Padahal PKI lebih Ngeri!

KNews.id- Pengamat politik nasional yang juga merupakan akademisi senior, Rocky Gerung mengaku heran dengan sikap negara yang terkesan lebih takut terhadap Islam radikal ketimbang Partai Komunis Indonesia (PKI). Padahal, menurutnya, PKI lebih mengerikan dan layak diwaspadai.

Rocky mengatakan, PKI merupakan sejarah memilukan yang tak boleh dilupakan negara. Sebab, gerakan tersebut telah memusnahkan banyak pemuka agama Islam dengan cara-cara keji dan mengenaskan. Itulah mengapa, kata dia, alih-alih takut Islam radikal, pemerintah sebaiknya waspada terhadap kemunculan kembali PKI.

- Advertisement -

“Dia (PKI) tidak bisa dilupakan apalagi dimaafkan, karena belum ada keputusan yang final dan diungkapkan berkali-kali. Sebaliknya, umat Islam merasa ‘Lho kok yang dituduh radikal adalah kita, yang diuber-uber adalah kita?’,” ujar Rocky, dikutip Senin 27 September.

Rocky Gerung menilai kekuasaan terlalu berlebihan dalam menyoroti isu radikalisme keagamaan, bahkan pemerintah dinilai cenderung memojokkan umat Islam dalam berbagai kebijakannya.

- Advertisement -

Dia juga berpendapat, pemerintah terkesan kurang menyorot, bahkan membiarkan potensi bangkitnya kembali PKI atau paham komunisme yang sesungguhnya berpotensi menimbulkan ketegangan baru.

“Jadi, tensi kekuasaan itu terlalu menyorot radikalisme agama terutama Islam, kurang menyorot revivialism of the idea of communism tuh. Dan itu yang sebetulnya menimbulkan ketegangan baru,” terangnya.

- Advertisement -

Lebih jauh, dia menjelaskan, diorama Penumpasan G30S PKI yang mendadak hilang dari Museum Kostrad merupakan bagian dari sejarah kelam yang akan selalu diingat seluruh umat Islam sebagai perjuangan memperoleh keadilan.

Kala itu, umat Islam dan PKI berseteru secara politis bahkan hingga menimbulkan banyak korban jiwa, terlebih dengan banyaknya tokoh ulama yang meninggal dunia akibat dibunuh sejumlah tokoh PKI secara bengis.

“Yang ada di Kostrad itu adalah bagian yang akan diingat oleh umat Islam sebagai perjuangan menegakkan pikiran-pikiran keadilan, dan memang kita tahu pada waktu itu terjadi eskalasi politik yang melibatkan pertarungan (duel) antara umat Islam dan komunisme,” katanya.

Rocky menduga, jika terus-terusan memojokkan umat Islam di Indonesia, bukan tak mungkin pemerintah akan kembali bergesekkan dengan kelompok tersebut. Bahkan, kata dia, sinyal-sinyal ketegangan tersebut sudah mulai terasa.

“Kalau sekarang umat Islam dipojokkan oleh kekuasaan, saya sebut dipojokkan karena memang sinyalnya begitu, buzzer-nya kerjaannya begitu, ketegangan itu akan memuncak lagi tuh,” kata dia. (Ade/hop)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini