spot_img
Kamis, April 25, 2024
spot_img

Reaksi Pemerintah terhadap Pejuang Taliban tidak sama dengan Tragedi Uighur dan Rohingya

Oleh: Damai Hari Lubis, Pengamat Politik Mujahid 212

KNews.id- Mahfud MD selaku Menkopol hukam dan Wawan Hari Purwanto, Deputi VII BIN bereaksi cepat dan keras bahkan statemen mereka berdua memiliki image negatif terhadap kemenangan Tentara Taliban yang tidak berbuat kejahatan HAM terhadap rakyat sipil Afghanistan dan dicermati justru seperti mendiskreditkan terhadap keberadaan beberapa kelompok masyarakat atau  golongan di Tanah Air.

- Advertisement -

Namun juga tidak jelas atau obscur, kelompok mana yang dimaksud, entah apa subtansi dari maksud dan tujuan Sang Menko hanya dirinya saja yang fahami,yang jelas apa yang ia sampaikan justru membuat gaduh suasana ditengah pagebluk covid 19 ini, sehingga tidak elok.

Dikutip pernyataan mereka :

- Advertisement -

Mahfud MD. : ” Kita tidak akan mendiskusikan, apakah Taliban itu teroris atau bukan. Tetapi pemerintah akan tegas menangani dan menindak tindakan terorisme dan radikalisme, apakah itu Taliban atau bukan “.

Wawan H.P. : Badan Intelijen Negara (BIN) membeberkan telah melakukan operasi penyusupan ke Taliban di Afghanistan. Tujuannya, agar tidak melebar hingga ke Indonesia.

- Advertisement -

Maka jika dibandingkan begitu lama jangka waktu respon maupun kerasnya reaksi Penguasa Pemerintahan RI terhadap ribuan tewasnya Ummat Muslim Rohingya secara mengenaskan atas kekejaman rezim Myanmar dan begitu pula  ribuan bahkan puluhan ribu nyawa yang tewas dari etnis  Ummat Muslim di kamp – kamp yang dibuat oleh pemerintahan komunis RRC.

Terlebih bahwa protes keras pada peristiwa tragedi  justru lebih dulu dilaksanakan oleh beberapa ormas di depan kedua kedutaan negara mereka (RRC dan Myanmar) di Jakarta salah satu diantaranya nya Ormas FPI.

Maka perbandingan dari jangka  ( momen ) reaksi dan isi reaksi kebiadaban perilaku kejahatan pada keduanya Etnis Muslim Rohingya dan  Uyghur (Myanmar dan RRC) sangat jauh berbeda. Pada Kejahatan Kemanusiaan / Pelanggaran HAM Pemerintah RI melalui Menlu Retno hanya menyatakan bahwa Presiden ” mengutuk keras ”

Atau terhadap RRC, apakah karena RI bergantung utang  (perekonomian) dengan China, namun apa pula bila dihubungkan dengan negara Myanmar adalah dibawah atau lebih lemah prediksi kekuatan mereka baik kekuatan militer maupun perekonomian dan luas wilayah negaranya dibanding negara kita, atau apakah hanya oleh sebab Para Korbannya adalah etnis muslim ?.

Wallahu’alam. (AHM)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini