spot_img
Rabu, November 12, 2025
spot_img
spot_img

Putin Ungkap Rusia Jadi Perantara antara Israel dan Iran

KNews.id – Moscow, Presiden Vladimir Putin mengungkap bahwa Rusia telah bertindak sebagai perantara antara Israel dan Iran. Menurutnya, Tel Aviv telah meminta bantuan Moskow untuk menyampaikan kepada Teheran tentang komitmennya terhadap perdamaian dan keinginannya untuk menghindari konfrontasi.

Putin, dalam pada KTT Rusia-Asia Tengah di Dushanbe, Tajikistan, pada hari Kamis, mengatakan Moskow bekerja sama erat dengan Teheran untuk meredakan ketegangan seputar program nuklir Iran.

- Advertisement -

Rusia, lanjut Putin, juga ingin membantu menghidupkan kembali kerja sama konstruktif antara Iran dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

“Kami melanjutkan kontak berbasis kepercayaan dengan Israel dan menerima sinyal dari para pemimpin Israel yang meminta kami untuk menyampaikan kepada teman-teman Iran kami bahwa Israel juga berkomitmen untuk de-eskalasi lebih lanjut dan tidak tertarik pada bentuk konfrontasi apa pun,” kata Putin, seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (10/10/2025).

- Advertisement -

Moskow percaya bahwa diplomasi adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalah yang terkait dengan program nuklir Iran, imbuh pemimpin Rusia tersebut. Awal pekan ini, Putin berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Mereka membahas kemungkinan penyelesaian perang Gaza dan proposal perdamaian 20 poin dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Menurut Kremlin, program nuklir Iran dan stabilisasi situasi di Suriah juga termasuk dalam agenda.

Rusia menawarkan bantuannya dalam membangun dialog antara Israel dan Iran menyusul permusuhan baru-baru ini antara kedua negara. Pada bulan Juli, Putin memberi tahu Netanyahu bahwa Moskow siap berkontribusi dengan segala cara yang memungkinkan untuk menemukan solusi yang dinegosiasikan atas ketegangan seputar program nuklir Iran.

Putin adalah salah satu dari sedikit pemimpin dunia yang menghubungi Israel dan Iran segera setelah serangan pertama antara kedua negara pada bulan Juni dalam upaya meredakan ketegangan.

Tel Aviv dan Teheran saling serang selama 12 hari. Pada saat itu, kata Putin, Moskow juga mengusulkan beberapa kerangka kerja kompromi kepada semua pihak.

(FHD/Snd)

Berita Lainnya

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti
- Advertisement -spot_img

Terkini