spot_img
Jumat, Maret 29, 2024
spot_img

Putin Menyerang Ukraina Usai Donald Trump Lengser, Ini Alasannya…

KNews.id- Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan menyerang Ukraina jika mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Presiden Trump masih menjabat. Hal ini muncul dari hasil jajak pendapat baru di Negeri Paman Sam.

Menurut laporan The Hill, survei yang dirilis oleh Harvard Center for American Political Studies (CAPS)-Harris Poll akhir Februari 2022 lalu menemukan bahwa 62% orang Amerika percaya Putin tidak akan menarik pelatuk jika Trump masih menjadi presiden.

- Advertisement -

Pandangan itu dipegang oleh 85% dari Partai Republik, tetapi juga 38% dari Demokrat. Selanjutnya 59% pemilih mengatakan Putin telah memutuskan untuk menyerang karena Putin merasakan kelemahan di pihak Presiden Joe Biden, sementara hanya 41% mengatakan pandangan itu tidak berperan dalam keputusan Putin. Jajak pendapat online dilakukan antara 23 Februari dan 24 Februari dan mensurvei 2.026 pemilih terdaftar di AS.

Melansir New York Post, Putin meluncurkan serangan skala penuh ke Ukraina pada 24 Februari lalu. Tentara penyerang telah mengalir ke negara itu sementara bom dan rudal telah menghujani ibu kota Kiev, Lviv dan kota-kota besar lainnya di seluruh negeri. Dilaporkan ada ratusan korban akibat serangan tersebut.

- Advertisement -

Presiden Biden dengan keras mengutuk invasi Ukraina bersama dengan sekutu NATO, yang telah menjatuhkan serangkaian sanksi terhadap Rusia, termasuk pipa gas Nord Stream 2 yang kontroversial dengan Jerman.

Perbankan di Rusia bahkan keluarkan dari jaringan Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT), platform aman yang memungkinkan komunikasi antara 11.000 bank dan lembaga keuangan di seluruh dunia.

- Advertisement -

Sebelum serangan Rusia ke Ukraina, Trump sempat kembali bersuara mengenai situasi geopolitik dunia. Ia mengatakan bahwa setelah Rusia berhasil mengambil alih Luhansk dan Donetsk dari Ukraina, kejadian selanjutnya adalah China yang mengambil alih Taiwan.

Sebelumnya, Trump mengatakan bahwa langkah Putin mengakui kemerdekaan dua wilayah pemberontak di Ukraina timur merupakan manuver yang genius. Ia juga mengkritik Presiden Joe Biden, yang notabenenya merupakan rival politiknya pada pilpres AS 2020 lalu, dengan menyebut bahwa situasi di Ukraina tidak akan terjadi bila ia tetap menjadi Presiden.

Dalam sebuah wawancara radio 22 Februari 2022, Trump memperkirakan bahwa langkah Rusia ini akan menginspirasi Presiden China Xi Jinping. Apalagi kalau bukan untuk mengambil tindakan mengenai Taiwan, sebagaimana dilaporkan Sputnik News. (AHM/cnbc)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini