KNews.id – Jakarta – Ucapan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memicu kehebohan. Purbaya sebut ada praktik jual beli jabatan di Bekasi. Dua pejabat di Bekasi tersindir.
Purbaya mengungkapnya dalam Rapat Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah 2025 yang digelar di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, pada Senin (20/10/2025). Purbaya mengungkap data KPK soal kasus daerah, sekaligus membongkar adanya dugaan jual beli jabatan dan proyek fiktif.
“Data KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) juga mengingatkan kita dalam tiga tahun terakhir masih banyak kasus daerah, audit BPK di Sorong dan Meranti, jual beli jabatan di Bekasi sampai proyek fiktif BUMD di Sumatera Selatan. Artinya reformasi tata kelola ini belum selesai,” ucap Purbaya di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, pada Senin (20/10/2025).
Purbaya sebenarnya tengah membahas perihal kasus – kasus yang menghambat pembangunan daerah. Namun dari ucapannya itu, ternyata ada 2 pejabat yang kena sentil.
Bupati Bekasi Geram Pada Ucapan Menkeu
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang dibuat geram dengan ucapan Menkeu Purbaya. Ade Kunang bahkan membantah ucapan Purbaya dengan tegas.
“Bekasi mana? Di Kabupaten Bekasi tidak ada jual beli jabatan,” kata Ade Kunang di Cikarang pada Rabu (22/10/2025), dikutip dari Tribun Bekasi.
Dia memastikan tidak ada jual – beli jabatan di Bekasi. Menurutnya, proses seleksi pejabat selalu didampingi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Kita komitmen, di kabupaten enggak ada jual beli jabatan, kan sudah didampingi KPK juga,” tegas Ade.
Wali Kota Bekasi Pertanyakan Ucapan Menkeu
Ucapan Menkeu Purbaya rupanya juga sampai ke telinga Wali Kota Bekasi Tri Adhianto. Tri mempertanyakan balik ucapan Purbaya.
Tri meminta bukti keberadaan praktik jual beli jabatan di Kota Bekasi
“Ada enggak suara di Kota Bekasi yang jual beli jabatan? Sekarang lu merasakan enggak? Dengar enggak?” ujar Tri saat ditemui di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Selasa (21/10/2025).