spot_img
Jumat, April 26, 2024
spot_img

Pupuk Indonesia Catat Pendapatan Sebesar Rp78,60 Triliun di 2021

KNews – Pupuk Indonesia catat pendapatan sebesar Rp78,60 triliun di 2021. PT Pupuk Indonesia (Persero) mencatatkan kinerja yang apik di tahun 2021.

Mengutip laporan keuangan tahunan perusahaan yang dirilis pada 23 April 2022 ini, perusahaan pupuk pelat merah tersebut membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 78,60 triliun di tahun 2021, tumbuh 9,35% dibanding realisasi pendapatan konsolidasi tahun 2020  yang sebesar Rp 71,87 triliun.

- Advertisement -

Seturut pendapatan yang mendaki, Pupuk Indonesia juga mencatatkan pertumbuhan laba tahun berjalan.

Tercatat, laba tahun berjalan Pupuk Indonesia meroket 120,79% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari semula Rp 2,32 triliun di tahun 2020 menjadi Rp 5,13 triliun di tahun 2021.

- Advertisement -

Dalam sebuah keterangan tertulis yang dirilis Selasa (26/4), Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman mengatakan, pendapatan Pupuk Indonesia di tahun 2021 melampaui target yang ditetapkan dari RKAP, persisnya yakni setara 107% dari target RKAP 2021 sebesar Rp72,9 triliun.

Pencapaian kinerja pada sisi laba juga sama belaka. Bakir mencatat, realisasi laba Pupuk Indonesia di tahun 2021  165% dari target RKAP 2021 sebesar Rp3,1 triliun.

- Advertisement -

Kinerja keuangan yang positif ini, kata Bakir, ditopang dari berbagai kinerja operasional. “Semuanya memiliki kinerja yang sangat baik, mulai dari kinerja produksi, penjualan, peningkatan EBITDA, pendapatan, hingga laba,” jelas Bakir.

Di sepanjang tahun 2021, kinerja produksi tahun 2021 mencapai 19,52 juta ton atau 100,7% dari target RKAP 2021.

Secara terperinci, realisasi produksi tersebut terdiri atas produksi pupuk 12,23 juta ton dan non-pupuk 7,22 juta ton yang terdiri dari amoniak, asam sulfat, dan asam fosfat.

Volume ini juga meningkat jika dibandingkan realisasi produksi tahun 2020 yang mencapai 19,38 juta ton.

Sama halnya dengan kinerja produksi, volume penjualan yang dibukukan oleh Pupuk Indonesia pada tahun 2021 juga melampaui target RKAP, persisnya  yakni mencapai 14,11 juta ton atau 100,8% dari target RKAP 2021.

Perinciannya, jumlah tersebut terdiri atas  penjualan pupuk subsidi 7,92 juta ton, pupuk non-subsidi 4,99 juta ton, dan non-pupuk 1,19 juta ton (amoniak, asam sulfat, asam fosfat, dan sebagainya).

Menurut Bakir, pencapaian-pencapaian Pupuk Indonesia di tahun 2021 tidak terlepas dari program transformasi bisnis perusahaan. Bakir menuturkan, Pupuk Indonesia telah bertransformasi dari sebelumnya strategic holding kini menjadi activist holding.

Transformasi ini ditandai dengan sentralisasi sejumlah bidang strategis yang bertujuan untuk menghasilkan value creation, atau nilai tambah bagi holding maupun anak perusahaan.

Dengan adanya transformasi ini, kinerja pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA Pupuk Indonesia, kata Bakir, jauh melampaui EBITDA 2020.

Bakir mencatat, EBITDA Pupuk Indonesia di tahun 2021 mencapai sebesar  Rp14,18 triliun, sedangkan EBITDA Pupuk Indonesia di tahun 2020 berjumlah Rp9,81 triliun.

Peningkatan ini, lanjut Bakir, berasal dari penjualan sektor retail, baik melalui Retail Management maupun Program Makmur, serta proses Inbound dan Outbound Supply Chain sebagai hasil dari pengadaan bersama, sentralisasi pemasaran, dan juga dari hasil optimalisasi asset.

“Selain itu, upaya tersebut juga berkat perubahan mindset perusahaan dari sebelumnya production centric menjadi customer centric, atau menjadi perusahaan yang lebih berorientasi pada pelanggan. Dengan mindset baru ini, Pupuk Indonesia berhasil meningkatkan kinerja penjualan, terutama untuk pasar retail,” imbuh Bakir.

Bakir memastikan, Pupuk Indonesia ke depannya akan terus berorientasi pada pelanggan dengan memperkuat pangsa pasar produk pupuk retail.

Langkah yang dilakukan di antaranya meningkatkan penjualan retail melalui benefit & loyalty program, retail & distributor excellence, launching 1.000 kios retail, memperluas program Makmur, dan sebagainya.

Selain itu, untuk memperluas pangsa pasar retail, Pupuk Indonesia, lanjut Bakir, juga akan terus mengembangkan diri melalui sejumlah proyek strategis untuk meningkatkan kapasitas produksi, efisiensi konsumsi energi, dan daya saing.

Sejumlah proyek yang akan dilaksanakan antara lain, proyek pabrik urea, amoniak dan methanol di Papua Barat, proyek Pusri 3B di Pusri Palembang, proyek Katalis Merah Putih di Pupuk Kujang, penyelesaian proyek NPK di Pupuk Iskandar Muda, hingga proyek Soda Ash di Pupuk Kaltim dan Petrokimia Gresik. (RKZ/kkci)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini