spot_img
Jumat, April 26, 2024
spot_img

Prospek Cerah, BSI Siap Mendorong Ekonomi Syariah!

KNews.id- PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) siap menjadi pemain utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di tanah air. Hal ini seiring dengan visi pemerintah bahwa Indonesia harus menjadi pusat gravitasi ekonomi syariah global di masa datang.

Direktur Utama BSI, Hery Gunardi mengungkapkan, kesiapan menjadi pemain kunci dalam mendongkrak pertumbuhan yang tak terlepas dari potensi besar ekonomi syariah dalam negeri.

- Advertisement -

Di sisi lain, BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia, merupakan hasil merger tiga bank syariah milik bank BUMN sehingga memiliki kapabilitas mempuni untuk menggarap potensi ini.

“Sebagai bank syariah terbesar, kami bukan hanya ingin andal dalam perbankan syariah saja. Kami ingin menjadi pelaku utama dalam mendorong dan menumbuhkan ekonomi syariah Indonesia,” kata Hery, dalam keterangan resmi.

- Advertisement -

Menurutnya, potensi ekonomi syariah yang besar ini bisa dioptimalkan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia secara merata. Dan Indonesia bisa menjadi tokoh utama dalam ekonomi syariah dunia.

Ia memperkirakan prospek ekonomi syariah bakal cerah karena didorongs sejumlah faktor. Pertama, Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia.

- Advertisement -

Jumlah penduduk muslim di Indonesia mencapai 229 juta jiwa atau sekitar 87,2% dari total populasi. Kedua, terdapat preferensi masyarakat yang kuat terhadap perbankan syariah sehingga pertumbuhannya sangat pesat dengan potensi pasar yang sangat besar.

Dari data yang ia miliki, tingkat pertumbuhan tahunan rata – rata (CAGR) sektor perbankan syariah tumbuh signifikan. Dalam lima tahun terakhir, dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dikumpulkan industri perbankan syariah mencapai 13,8%.

“Selain itu, penetrasi aset keuangan syariah di Indonesia masih kecil yaitu sekitar 3% dari GDP. Dengan penetrasi ekonomi syariah yang rendah tersebut, memiliki peluang yang sangat besar untuk terus digali,” ujar Hery.

Selain itu, lebih dari 200 juta nasabah yang memanfaatkan jasa keuangan ritel, contohnya untuk keperluan perjalanan umrah, haji, hingga perawatan kesehatan, serta layanan transaksi sosial zakat, infak, sedekah dan wakaf (ZISWAF).

Ketiga, potensi industri halal di Indonesia sekitar Rp 4.375 triliun. Dari nilai tersebut, industri makanan dan minuman halal menyedot porsi terbanyak yaitu senilai Rp 2.088 triliun. Disusul asset keuangan syariah senilai Rp 1.438 triliun.

Keempat, pertumbuhan industri perbankan syariah yang sangat baik kendati laju ekonomi masih terganggu pandemi Covid-19. Pada Juli 2021 aset perbankan syariah tumbuh sekitar 16,35% dari Juni 2021, pembiayaan tumbuh 6,82% dan DPK tumbuh 17,98%.

Sementara kinerja BSI pada semester I/2021 tak kalah gemilang, dengan mencatatkan pertumbuhan double digit. BSI mencatat perolehan laba bersih sebesar Rp1,48 triliun, atau naik sekitar 34,29% secara yoy.

Kenaikan laba dipicu oleh pertumbuhan pembiayaan dan DPK yang berkualitas. Dengan realisasi itu, perusahaan berhasil mengantongi aset sebesar Rp247,3 triliun hingga Juni 2021, atau naik 15,16% yoy.

Dari sisi pembiayaan, BSI menyalurkan Rp 161,5 triliun atau tumbuh sekitar 11,73% secara yoy. Dengan angka tersebut, BSI berhasil menguasai pangsa pasar industri perbankan syariah di Indonesia saat ini.

“Ini tanda yang positif, artinya masyarakat sudah melirik perbankan syariah karena cukup kompetitif. Diharapkan perbankan syariah dapat mengambil peran dan kontribusi yang strategis agar potensi besar ini memberikan manfaat lebih bagi masyarakat,” kata Hery. (Ade)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini