spot_img
Jumat, Maret 29, 2024
spot_img

Prof. Salim Said: PKI Itu Pintar Menyusup!

KNews.id- Salim Said: PKI Pandai Betul MenyusuPaham komunis di dunia sejatinya sudah bangkrut. Hal itu didasarkana pada sejumlah negera penganut paham komunis. Di antaranya Uni Soviet (Rusia), Tiongkok, Cekoslovakia dimana jejak komunis sudah tidak ada lagi bekasnya.

Demikian disampaikan pengamat milite Prof Salim Said dalam video yang diunggah kanal Youtube Hersubeno Arief. Ia lantas bercerita soal partai komunis di Cekoslavia yang menurutnya cukup menarik dan tidak dibubarkan.

- Advertisement -

“Ketuanya sudah tua. Saya tanya, masih ada anggota Anda? Dia bilang orang tua, enggak ada anak muda lagi,” tuturnya.

Demikian juga di Tiongkok dimana Partai komunis juga tidak dibubarkan karena belajar dari pengalaman Uni Soviet. Di Uni Soviet, kata Salim, partai komunis dibubarkan saat melakukan reformasi. Akan tetapi di Tiongkok, sambungnya, partai dipakai untuk mengendalikan masyarakat. Tetapi secara ideologi, komunis udah sudah tidak ada.

- Advertisement -

“Masih ingat ucapan Deng Xiaoping, tidak penting kucing itu hitam atau putih, yang penting bisa menangkap tikus,” ujarnya.

“Itu lah filsafat yang dijalankan Tiongkok,” terang mantan Dubes Ceko ini.

- Advertisement -

Ia lantas mengungkap alasan kenapa di Indonesia masih ramai isu soal PKI.

Menurutnya, hal itu dipicu lantaran sejarah Indonesia tidak bisa dilepaskan dari komunis. Salim menjelaskan, di sejarah Indonesia, menunjukkan bahwa PKI sebenarnya tidak pernah berkuasa. Akan tetapi, PKI bisa ikut berkuasa lantaran ada doktrin nasakom.

“Jadi, PKI itu pandai betul menyusup,” katanya.

PKI, kata Salim, menjadi penting di masa pemerintahan Soekarno. Ketika PKI sudah dikejar-kejar setelah Gestapu, Bung Karno masih melindungi PKI. Bukan karena Bung Karno komunis tetapi dia punya doktrin persatuan yang namanya nasakom.

“Nasakom ini sejarahnya panjang. Kalau pelajari sejarah politik Bung Karno obsesi terbesar yaitu persatuan,” bebernya. “Nah, nasakom ini kan persatuan. Ide itu muncul tahun 1926,” terangnya.

Bung Karno waktu itu, lanjut Salim, sampai pada pemikiran Indonesia selalu dijajah oleh kolonia karena bangsa ini tidak bersatu. Kemudian dibikinlah gagasan persatuan Islam, nasionalis dan PKI.

“Tidak ada masalah waktu itu. Secara internasional tidak ada perang dingin, domestik juga tidak ada masalan,”

“Bahkan banyak orang PKI itu tokoh-tokoh Islam tadinya, jadi enggak ada masalah,” terangnya.

Setelah kembali ke UUD 1945 dan adanya Dekrit Presiden tahun 1959, gagasan Bung Karno dikembangkan lagi yang menganut ideologi nasakom tanpa menyadari bahwa Indonesia tidak lagi berada di zaman 1926. Ketika itu, tidak ada pengalaman konflik di dalam negeri dengan komunis.

“Zaman dekrit itu kita sudah melalui periode berdarah-darah. Ada periode pemberontakan Madiun yang selalu disembunyikan oleh PKI.”

“Ketika nasakom sudah berkembang orang enggak berani lagi ngomong mengenai Madiun dan di Bali itu,” paparnya.

Setelah Gestapu, Bung Karno tetap mempertahankan, tidak mencabut nasakom, tidak mengeritik nasakom dan tidak pernah membubarkan PKI. Apa yang terjadi pada periode itu menurut Salim perlu diingat. Sebab itu jadi dasar untuk bicara soal PKI sekarang ini.

“Tidak banyak yang mempelajari dengan seksama tokoh-tokoh mahasiswa tahun 66 yang berdemo melawan PKI. Kemudian melawan Bung Karno,”“Dan yang lebih penting lagi mendesak Soeharto ambil alih kekuasaan,” pungkasnya. (FHD)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini