Saat ini, kata Guru Besar Fakultas Ekonomi UI itu, terkesan sudah mulai terhapus atau terabaikan akibat kelengahan-kelengahan para pemimpin nasional, serta diplomat-diplomat bangsa ini.
Mereka, dinilai Sri Edi Swasono, telah membiarkan terjadinya proses deteritorialization, yang pengertiannya mulai teredusir atau terkikisnya kedaulatan teritorial wilayah NKRI.
Profesor Sri Edi lalu merujuk kawasan Natuna Utara, Natuna Timur, Ambalat, Andaman, di mana kawasan tersebut merupakan potensi kandungan migas yang sangat besar, tapi justru diincar dan memberi manfaat yang besar kepada negara lain.
‘’Kemenangan besar kita di PBB (UNCLOS 1982) melalui perjuangan melelahkan selama lebih dari 25 tahun, sepertinya sudah diabaikan. Ini merupakan Krisis Kepemimpinan Indonesia yang tidak main-main,’’ kata suami Meutia Hatta itu.