Selasa, Desember 5, 2023
Keuangan News
  • Nasional
    • Hukum
    • Kebijakan
    • Makro Ekonomi
    • Peristiwa
    • Politik
  • Internasional
    • Afrika
    • Amerika
    • Asia
    • Australia
    • Eropa
    • Timur Tengah
  • Keuangan
    • Asuransi
    • Leasing
    • Liputan Khusus
    • Perbankan
    • Syariah
    • UKM
  • Investasi
    • BUMN
    • Emiten
    • Market / Pasar
    • Properti
  • Khazanah
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Tokoh
    • Travel
    • Wisata
  • Advertorial
  • KN English
  • Opini
No Result
View All Result
  • Nasional
    • Hukum
    • Kebijakan
    • Makro Ekonomi
    • Peristiwa
    • Politik
  • Internasional
    • Afrika
    • Amerika
    • Asia
    • Australia
    • Eropa
    • Timur Tengah
  • Keuangan
    • Asuransi
    • Leasing
    • Liputan Khusus
    • Perbankan
    • Syariah
    • UKM
  • Investasi
    • BUMN
    • Emiten
    • Market / Pasar
    • Properti
  • Khazanah
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Tokoh
    • Travel
    • Wisata
  • Advertorial
  • KN English
  • Opini
No Result
View All Result
KeuanganNews.id
No Result
View All Result
  • Nasional
  • Internasional
  • Keuangan
  • Investasi
  • Khazanah
  • Lifestyle
  • Advertorial
  • KN English
  • Opini
Home Headline

Presiden Terjebak Politik Bunuh Diri

by Hasan
22/09/2023 1:31 PM
in Headline, Opini
A A
Kajian merah putih adalah hasil pemikiran mahasiswa

Sutoyo Abadi, Koordator Kajian Politik Merah Putih

Share on FacebookShare on Twitter

Oleh : Sutoyo Abadi 

Negara Indonesia saat ini berada pada jurang krisis berbangsa dan bernegara. Itu akibat dari posisi, peran dan fungsi  Presiden  hanya sebagai operator dan boneka  RRC.

Presiden tidak menyadari sangat mungkin tidak paham, RRC menjadi ancaman nyata bagi Indonesia baik aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan keamanan negara

Baca juga:

Janji Anies Baswedan Jika Terpilih Jadi Presiden: Kembalikan Lagi Pegawai KPK yang Tersingkir di TWK

Muslim Arbi Curiga Jokowi Juga Intervensi KPK soal Laporan Ubedilah Badrun

Ratusan Pelaku Usaha Go Global Unjuk Gigi di JCC, Kunjungi BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR Mulai 7 Desember!

Setelah UUD 45 diganti dengan UUD 2002, semua produk UU menjadi milik oligarki. Rezim mulai menjelma menjadi rezim otoriter. Aparat keamanan termasuk kekuatan intelijen di mainkan sebagai alat pelindung Presiden.

Presiden telah membangun poros Indonesia-China, melalui penandatanganan MoU bermacam macam Proyek Strategis Nasional ( PSN ) dengan Xi Jin Ping, Jokowi juga menyerahkan desain ibu kota negara baru kepada China. Hal ini tentu sangat fatal, kedaulatan negara dalam ancaman dan bahaya

Tata kelola negara masuk dalam radar satelit kekuatan RRC.  RRC sebagai penjajah gaya baru  makin gila dan leluasa menguasai sumber daya alam , mengendalikan dan menguasai penguasa / pejabat di semua lini, sebagai operatornya.

Dalam bayang bayang RRC sebagai penjajah gaya baru, RRC akan memperkuat kekuatan taipan  etnis Cina. Akan memindahkan warga Cina ke Indonesia dengan dalih sebagai TKA di semua wilayah Nusantara, di backup aparat keamanan yang sudah di beli dan harus bekerja dalam kendalinya.

Rentetan strategi taktisnya  dengan dalih penguatan ekonomi dan lapangan kerja, area investasi akan di perluas dan di perkuat, dengan akan di bangun dan di ciptakan kawasan eksklusif ( semacam benteng ) dengan regulasi dan aturan tersendiri bagi warga Tionghoa atau Cina

Ekspansi investasinya dengan dalih kebutuhan tenaga kerja ahli di datangkan TKA Cina  besar besaran,   terutama untuk kawasan Kalimantan, Maluku, Sulawesi, Papua, dan daerah lain yang memiliki pelabuhan besar .

Kalau kekuatan ini sudah nyaman relatif terkuasai dan terkendali dengan stabil, untuk keamanan jangka panjang RRC dipastikan akan membangun pangkalan militer, dengan alibi melindungi investasi, keselamatan dan keamanan  TKA Cina. Karena dalam strategi Cina begitu warga Cina keluar dari negaranya untuk selamanya tidak bisa kembali atau pulang kenegaranya.

Strategi pengendalian strategis, IKN dipastikan akan menjadi prioritas wilayah yang  harus dikuasai , karena jantung negara ada pada Ibu Kota. Harus dikuasai fisik ( tanah , gedung  dan fasilitas lainnya ) . Ketika itulah Indonesia sudah sempurna menjadi satelit RRC.

Aksi soft agresor , kunci akses strategis negara ( ekonomi, politik dan pertahanan), amandemen UUD dan BBM perbaiki semua UU semua wajib berhaluan pro-RRC dan jaring jaring komunis.

Saat itu RRC sudah kuasai penuh Indonesia, menjadi koloni  tanpa perlu perang. Rencana strategi diatas sudah terjadi ketika RRC menganeksasi Tibet dan Uighur

Kalau Semua rencana sudah sejalan sesuai rencana RRC, saat itu Indonesia sudah ambruk, runtuh dan bubar. Sering terdengar beberapa analis politik itu akan terjadi pada  tahun 2030. Itu terjadi  akibat presiden terjebak politik bunuh diri, selama ini berjalan mulus dan sempurna menuju jurang. (Zs/NRS)

 

 

 

Berita Terkait

Janji Anies Baswedan Jika Terpilih Jadi Presiden: Kembalikan Lagi Pegawai KPK yang Tersingkir di TWK
Headline

Janji Anies Baswedan Jika Terpilih Jadi Presiden: Kembalikan Lagi Pegawai KPK yang Tersingkir di TWK

05/12/2023 9:00 PM
Tak Undang Gatot Nurmantyo di Pertemuan Para Jenderal, Muslim Arbi: Dendam Jokowi Diperlihatkan ke Publik
Headline

Muslim Arbi Curiga Jokowi Juga Intervensi KPK soal Laporan Ubedilah Badrun

05/12/2023 8:00 PM
BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR: Pemberdayaan & Pendampingan, Nilai Tambah bagi Nasabah BRI
BUMN

Ratusan Pelaku Usaha Go Global Unjuk Gigi di JCC, Kunjungi BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR Mulai 7 Desember!

05/12/2023 7:47 PM

Discussion about this post

Recent News

Janji Anies Baswedan Jika Terpilih Jadi Presiden: Kembalikan Lagi Pegawai KPK yang Tersingkir di TWK

Janji Anies Baswedan Jika Terpilih Jadi Presiden: Kembalikan Lagi Pegawai KPK yang Tersingkir di TWK

05/12/2023 9:00 PM
Tak Undang Gatot Nurmantyo di Pertemuan Para Jenderal, Muslim Arbi: Dendam Jokowi Diperlihatkan ke Publik

Muslim Arbi Curiga Jokowi Juga Intervensi KPK soal Laporan Ubedilah Badrun

05/12/2023 8:00 PM
BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR: Pemberdayaan & Pendampingan, Nilai Tambah bagi Nasabah BRI

Ratusan Pelaku Usaha Go Global Unjuk Gigi di JCC, Kunjungi BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR Mulai 7 Desember!

05/12/2023 7:47 PM
Anies : Janji Akan Mempermudah Regulasi Hingga Tata Niaga Perikanan Nelayan

Anies : Janji Akan Mempermudah Regulasi Hingga Tata Niaga Perikanan Nelayan

05/12/2023 7:00 PM
Bawaslu Ingatkan Capres-Cawapres Tak Boleh Gunakan Lokasi CFD buat Kampanye Politik

Bawaslu Ingatkan Capres-Cawapres Tak Boleh Gunakan Lokasi CFD buat Kampanye Politik

05/12/2023 6:30 PM
SBY: Capres Hanya Anies, Soal Hasil Pertemuan Dengan Paloh

Usai Agus Rahardjo, Giliran Sudirman Said Klaim Dimarahi Jokowi

05/12/2023 6:00 PM
Nusron Wahid : Gibran Siap Debat Pakai Bahasa Inggris Tanpa Teks

Nusron Wahid : Gibran Siap Debat Pakai Bahasa Inggris Tanpa Teks

05/12/2023 5:15 PM
KPK Tahan 9 Tersangka Korupsi Dana TUKIN, di Kementerian ESDM

KPK Tahan 9 Tersangka Korupsi Dana TUKIN, di Kementerian ESDM

05/12/2023 5:00 PM
Prabowo : Jika Kalah Lagi di Pilpres, Saya Akan Naik Gunung

Prabowo : Jika Kalah Lagi di Pilpres, Saya Akan Naik Gunung

05/12/2023 4:00 PM
Komentar Firli soal Cerita Agus Rahardjo ‘Jokowi Minta Setop Kasus e-KTP’

Komentar Firli soal Cerita Agus Rahardjo ‘Jokowi Minta Setop Kasus e-KTP’

05/12/2023 3:00 PM

ABOUT US

Keuangan News

Follow us on social media:

  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Tentang Kami
  • Advertisement
  • Privacy
  • Kontak Kami

© 2023 Keuangannews.id

No Result
View All Result
  • Nasional
    • Hukum
    • Kebijakan
    • Makro Ekonomi
    • Peristiwa
    • Politik
  • Internasional
    • Afrika
    • Amerika
    • Asia
    • Australia
    • Eropa
    • Timur Tengah
  • Keuangan
    • Asuransi
    • Leasing
    • Liputan Khusus
    • Perbankan
    • Syariah
    • UKM
  • Investasi
    • BUMN
    • Emiten
    • Market / Pasar
    • Properti
  • Khazanah
  • Lifestyle
    • Teknologi
    • Tokoh
    • Travel
    • Wisata
  • Advertorial
  • KN English
  • Opini

© 2023 Keuangannews.id